BENDERRAnews, 3/10/17 (Jakarta): Ada banyak upaya pihak kompetitor menghembuskan aneka isu negatif terhadap Presiden Joko Widodo. Mulai dari urusan film “Pengkhianatan G30S/PKI”, hingga isu daya beli menurun.
Dan Presiden Jokowi pun menuding isu soal turunnya daya beli masyarakat sengaja diciptakan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya di pemilu presiden 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato peresmian penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2017 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/17) sore.
“Isunya hanya daya beli turun. Saya liatin siapa yang ngomong, (orang) politik oh enggak apa-apa,” kata Presiden Jokowi tawa para anggota Kadin yang hadir.
“Kalau pengusaha murni saya ajak ngomong. Kalau orang politik kan memang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah kita blakblakan saja,” tambah Presiden Jokowi seperti dilansir ‘Kompas.com’.
Peralihan cara belanja
Presiden Jokowi kemudian memaparkan sejumlah data yang membuktikan daya beli masyarakat tidak menurun. Disebutnya, yang terjadi ialah peralihan pembelian (cara belanja) dari offline ke online.
“Kalau ada toko tutup ya karena ini. Salahnya enggak ikuti jaman,” kata Presiden Jokowi.
“Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, Kantor Pos cek. Saya kan juga orang lapangan,” kata Presiden Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Presiden Jokowi mengatakan, apabila pengecekan hanya dilakukan di situs belanja online besar, maka hasilnya tidak akan muncul. Sebab, banyak juga masyarakat yang mengandalkan platform media sosial (Medsos) seperti Instagram dan Facebook. (B-KC/jr — foto ilustrasi istimewa)