BENDERRAnews, 30/7/17 (Jakarta): Nama asli ‘maestro’ lagu top dunia ini, Marshal Manengkei.
Hanya sedikit yang tahu, Marshel asal Indonesia, aslu puta Koya-Tata’aran, Minahasam Sulawesi Utara (Sulut). Soalnya, dia sering memakai nama samaran.
Hmmm…banyak yang baru tahu, pencipta lagu pop mendunia seperti “Somewhere Between”, “Story Book Children”, “My Love” dan yang melegenda sebagai tembang internasional. Bahkan di-‘adopted’ oleh PBB.
Ya, Marshel seorang warga Belanda asli Indonesia yang tanah kelahirannya, Minahasa.
Dikhabarkan, dua menghembuskan napas terakhir, pada Jumat (25/8/17), setelah beberapa hari tak sadarkan diri di RS Medistra, Jakarta.
Berkiprah sejak 1960-an
Marshal lahir di Surabaya 68 tahun silam dengan nama lengkap Marshal Conradt Jules Manengkei dari keluarga asal Tataaran-Koya, Minahasa.
Dia menjulang di blantika musik pop dunia sejak tahun 1960-an.
Dimulai saat ia menjadi produser sekaligus pencipta lagu-lagu untuk duet legendaris ‘The Blue Diamonds’. Ratusan lagu telah ditelorkan pria yang menapaki awal karir dan hidupnya dengan merangkak penuh derita.
Beberapa di antara gubahannya telah menjadi klasik hingga hari ini di seantero dunia. Misalnya lagu “Song for the Children” yang dipopulerkan Oscar Harris, telah digunakan PBB dan boleh dibilang sudah menjadi ‘lagu kebangsaan’ anak-anak di seluruh dunia.
Lagu “Somewhere Between” dan “Story Book Children” dilantunkan oleh Sandra and Andres. Sedang “My Love”, yang dinyanyikan Rosy and Andres, ciptaan bersama Marshal dengan Andres Holten.
Balik Tanah Air
Tahun 2012 Marshal yang berkewarganegaraan Belanda ini mewujudkan cita-citanya yakni menjalani sisa hidup di tanah air tercinta. Sejumlah rencana besar dirintisnya buat Indonesia, namun hambatan di negeri sendiri ternyata terlalu besar.
Sebagaimana di-‘posting di WAGs DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 24 Februari 1946 (GPPMP) dan berbagai media (termasuk ‘Kawanua Post'(, sang pengelana akhirnya menemukan tempat berkarya yang terakhir di Sanggar Bapontar, Jakarta, asuhan Beiby Sumanti. Sampai akhir hayatnya.
“Ars longa, vita brevis!” (B-KP/wa/jr — foto ilustrasi istimewa)