BENDERRA, 24/5/17 (Lippo Village): Proses akuisi kepemilikan 100 persen oleh pihak PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) atas Rumah Sakit Umum ‘Putra Bahagia’ Cirebon, kini sedang berlangsung.
Sebagaimana laporan dari kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, hari Rabu (24/5/17) ini, pihak Siloam mengumumkan, akuisisi Rumah Sakit Umum Putera Bahagia (RSUPB) di Cirebon. Dan disebutkan, itu bergantung pada hasil akhir ulasan uji kelayakan.
Dilaporkan pula, akuisisi ini akan dilakukan melalui perolehan kepemilikan 100 persen oleh Siloam atas RSUPB.
Pihak Siloam disebutkan merogoh kantong investasi untuk menggelontorkan dana sebesar Rp130 miliar terkait proses akuisisi ini, demikian keterangan tertulis dari Staf PR Siloam, Jimmy Rambing kepada redaksi, Rabu (24/5/17).
Dalam lanjutan keterangannya, dipaparkan, RSUPB merupakan rumahsakit dengan 105 kapasitas tempat tidur di Cirebon, Jawa Barat, sebuah kota pelabuhan di pesisir utara pulau Jawa, sekitar 297 km timur Jakarta.
Kapasitas ditingkatkan
RSUPB beroperasi di bangunan empat lantai seluas 8.209 m² dan tanah seluas 5.329 m², keduanya dimiliki oleh RSUPB.
Rumah sakit yang telah terdaftar untuk bisa menangani pasien BPJS Kesehatan ini melayani sekitar 6.000 kunjungan rawat jalan dan 340 admisi rawat inap tiap bulan.
“Saat ini 100 tempat tidur operasional memiliki tingkat utilisasi sebesar 63 persen yang menghasilkan Rp63 miliar pendapatan pertahun. Ke depannya, Siloam merencanakan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan memperbaiki fasilitas serta layanan dengan menginstal peralatan medis state-of-the-art medical equipment seperti MRI dan CT-Scan,” kata Presiden Direktur Siloam, Ketut Budi Wijaya.
Ia juga menyatakan, “Cirebon sebagai pusat pertumbuhan baru di timur Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar. Terdapat dua ‘mega project’ infrastruktur yang sedang dibangun dalam radius 60 km dari Cirebon, yaitu Bandar Udara Internasional Kertajati dan Patimban ‘deep-sea port’,” ungkapnya.
Perkuat pelayanan
Ditambahkan, dengan alasan ini, pihaknya sangat senang dapat memasukkan Rumah Sakit Umum Putera Bahagia ke dalam portofolio Siloam.
“Akuisisi ini akan segera berkontribusi pada pendapatan perseroan. Lebih penting lagi, akuisisi ini akan semakin memperkuat kehadiran Siloam di daerah Jawa Barat sebagai rumah sakit ke-10 perseroan yang berlokasi di provinsi terpadat di Indonesia dengan 47 juta penduduk,” ujarnya.
Hal ini, menurutnya, akan membantu Siloam memperluas portofolio penawaran produk dan layanan kepada konstituennya, tidak hanya di pulau Jawa tetapi juga di seluruh Indonesia.
Properti terbesar
Sebagaimana diketahui, Siloam merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Dan dinilai dari aset total serta pendapatan, merupakan perusahaan properti terkemuka dan terbesar di Indonesia dengan ‘land bank’ yang luas. Juga dengan pendapatan tetap yang solid.
Bisnis LPKR terdiri atas residensial/ township, retail mall, rumah sakit, hotel dan manajemen aset.
Siloam mengelola 26 rumah sakit, 16 klinik di 19 kota di seluruh Indonesia, dengan 5.300 kapasitas tempat tidur serta didukung oleh lebih dari 2.400 spesialis serta dokter umum. Juga lebih dari 8.600 perawat dan staf pendukung.
Siloam juga merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI dan beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Frost & Sullivan untuk “Indonesia’s Healthcare Service Provider of the Year”.
Siloam juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode “SILO” dan kapitalisasi pasar Rp15,3 triliun atau USD1.154,5 juta per tanggal 22 May 2017. (B-R/jr)