Jakarta (ANTARA News) – Ternyata bagi John Riady, Direktur BeritaSatu Media Holdings, kesuksesan seseorang dalam dunia usaha tidak hanya didukung oleh pendidikan di luar negeri.
Disebutnya, pendidikan dapat ditempuh dimana saja. Sebab kesuksesan harus didukung oleh karakter.
Dikatakannya lagi, jika memiliki karakter yang baik, meski bersekolah dalam negeri akan sukses. Bahkan ia meyakini, orang yang melanjutkan pendidikan di luar negeri belum tentu lebih sukses dari yang belajar dari dalam negeri jika tidak memiliki karakter yang baik.
“Menurut saya, kunci kesuksesan itu pada karakter. Mereka yang dari kalangan sederhana yang tidak belajar di luar negeri akan sukses jika berkarakter,” kata John yang menjadi pembicara pada program “The Ultimate Experience Talk Show has Return” yang bertemakan “Agent of Action Creativeprenuer Conner 2017” di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu (4/2/17) akhir pekan lalu.
John juga menambahkan, kesuksesan dalam berusaha juga harus didukung oleh kepekaan melihat perubahan ekonomi global. Dalam hal ini, perubahan teknologi memberi dampak sangat besar bagi dunia usaha.
Untuk itu, menurutnya, agar perusahan tetap bertahap dan tidak tertinggal, harus dapat memanfaatkan perubahan teknologi.
Perubahan teknologi
Dijelaskan dia, dalam sejarah ekonomi dunia, ada titik dimana pertumbuhan ekonomi akan anjlok atau mengalami peningkatan yang sangat besar.
Saat ini dinilainya merupakan waktu tepat untuk para pengusaha atau yang tertarik dunia usaha berkarya dengan melihat perubahan teknologi.
Meski demikian, John menyarankan, dalam dunia usaha, berinvetasi harus mempertimbangkan produk tersebut menguntungkan dan berdampak langsung pada konsumen atau tidak. Sebab berinvestasi harus melihat strategi.
Ia mengaku, berinvestasi pada usaha yang berkembangan sesuai perubahan teknologi seperti Grab dilakukannya karena bisnis baru transportasi ‘online’ tersebut berdampak langsung bagi konsumen. Konsumen diuntungkan. Pasalnya, mereka hanya mengunakan teknologi untuk mendapat transportasi.
“Saya mempunyai produk yang strategis pasti akan diberhasil. Karena bisnis tersebut pas dengan kebutuhan sosial,” ujarnya.
Kincir angin
Terkait itulah, dalam menjaga stabilitas perusahan, John menuturkan, perusahan Lippo Group yang saat ini masih bergerak secara tradisonal, akan mengikuti perubahan. Yakni bersemboyan membangun perubahan dengan berpegang teguh pada kincir angin. Sebab jika tidak mengikuti perubahan akan ketinggalan.
Pada kesempatan sama John juga menuturkan, meski dilahirkan sebagai cucu pendiri Lippo Grup, Dr Mochtar Riady, ia sejak kecil telah diarahkan untuk bekerja keras. Bahkan setiap liburan sekolah, waktu luangnya dihabisi dengan menjalani magang di beberapa perusahan. Termasuk pernah bekerja di salah satu restoran cepat saji.
“Setiap liburan sekolah saya bekerja. Saya sempat kerja di MD pada tahun 1999, dan beberapa perusahan lain,” kenangnya.
John mengaku, sangat senang menjalani magang di sejumlah perusahan tersebut. Sebab dari tempat itu ia mendapat pengelaman baru dan kenal banyak orang dari berbagai kalangan. Selain itu, ia turut merasakan bagiamana menjadi seorang pekerja.
Sementara untuk usaha saat ini, John menuturkan, usaha yang dijalankan merupakan hasil kerja keras keluarga.
John Riady sebagai bagian dari keluarga menjalankan amanah. Untuk itu, ia akan memberikan yang terbaik. Demikian seperti dikompilasi dari hasil olahan Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’, didukung dokumentasi foto ‘JR Pro Jakarta’ untuk ‘Cahayasiayang.com’. (B/S-jr)