BENDERRAnews,25/5/18 (Jakarta): CEO Lippo Group, James Riady, dalam forum CEO Power Breakfast bertema “Indonesian Healthcare Market: Game Changers in a Developing Country” di Ballroom Ritz Carlton CBD, Jakarta, belum lama berselang, ditantang untuk membangun rumah sakit apung oleh peserta yang berasal dari Samudera Indonesia.
Menanggapi itu, James mengaku Siloam Hospitals siap membangun jaringan rumah sakit apung. Di mana, Indonesia merupakan daerah maritim yang terpisah pulau-pulau.
“Saya yakin rumah sakit apung dibutuhkan karena negara kita adalah negara kepulauan,” kata dia belum lama ini.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya belum bisa ikut berpartisipasi membangun rumah sakit apung. Alasannya masih fokus terhadap ekspansi pelosok daerah dan luar negeri.
“Jadi solusi permanen bangun rumah sakit di daerah-daerah terpencil,” ujarnya.
Filosofi Lippo
Disebut James, rumah sakit apung yang digaungkan dr Lie Darmawan sudah sangat baik agar semua masyarakat bisa menikmati layanan masyarakat.
“Tentu ide dari dokter Lie Darmawan baik sekali dan kita dapat masukan banyak hal,” tuturnya.
Artinya, James secara lugas menegaskan, filosofi Lippo ialah banyak kebutuhan dunia, tapi bukan pangggilan spesifik.
“Kami bangun rumah sakit daerah terpencil tapi step selanjutnya bisa rumah sakit apung ataupun lainnya. Seperti di Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur yang sangat kecil kita support rumah sakit itu,” tukasnya.
Sekedar diketahui bersama, Lie Dharawan merupakan pendiri yayasan dan gerakana doctorSHARE.
Yayasan tersebut mengelola rumah sakit apung awasta pertama di Indonesia, yang bernama RSA dr Lie Dharmawan. Rumah sakit apung ini memberikan layanan kesehatan hingga pembedahan secara cuma-cuma kepada warga yang kurang mampu dan berada di pulau-pulau terluar maupun kawasan terpencil Indonesia. Demikian ‘Meikartaraya.co’. (B-MR/jr)