BENERRAnews, 9/4/18 (Samarinda): Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, mengatakan, Bandara Temindung di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, akan ditutup operasionalnya pada 23 Mei 2018, karena lokasinya yang berada di tengah pemukiman padat penduduk dinilai sudah tidak layak, apalagi landasan sering banjir jika hujan deras.
“Setelah Temindung tutup, maka sebagai gantinya adalah langsung pada 24 Mei dioperasionalkan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto yang lokasinya di Sungai Siring, Samarinda Utara,” ujar Awang Faroek Ishak di Samarinda, Senin (9/4/18).
Gubernur Awang yang juga Ketua Dewan Penasihat Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) Kalimantan Timur (Kaltim), menyampaikan itu saat acara penyerahan tanah dan bangunan milik PT Gunung Bayan Pratama Coal kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, yang kemudian oleh gubernur diserahkan kepada Kodam VI/Mulawarman.
Ditambahkan, sesudah Bandara APT Pranoto beroperasi, lanjut gubernur, masyarakat Samarinda dan sekitarnya memiliki dua pilihan ketika ingin ke luar daerah, yakni bisa tetap melalui Bandara Sepinggan Balikpapan dengan melintasi jalur umum maupun jalan tol, atau bisa juga memilih melalui Bandara APT Pranoto Samarinda.
Warga Samarinda khususnya, juga masyarakat di sekitar ibukota Provinsi Kaltim itu menyambut hangat Bandara APT Pranoto yang dibangun Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat tersebut.
“Ini akan semakin melancarkan berbagai aktivitas serta mobilitas orang maupun barang dari dan ke Samarinda, yang selama ini cuma ada satu alternatif bandar udara (Bandara), yakni di Sepinggan, Balikpapan,” kata Ketua DPD GPPMP Kaltim, Didie Wurangian kepada Tim ‘BENDERRAnews’, Senin (9/4/18).
Disebutnya lagi, dengan akan diresmikannya Bandara APT Pranoto, merupakan bukti Pemrov Kaltim di bawah kepemimpinan Awang Faroek memang benar-benar sangat memperhatikan kepentingan masyarakat banyak di daerah itu, termasuk kalangan dunia usaha.
Didarati pesawat komersial
Bandara APT Pranoto memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter dan sudah siap didarati pesawat komersial. Apalagi pada 29 Maret lalu telah ke luar aeronautical information publication (AIP) atau buku publikasi yang berisi informasi navigasi penerbangan.
Buku ini berisi informasi navigasi yang diumumkan ke seluruh dunia selama kurun waktu 50 hari atau diperhitungkan hingga 24 Mei, sehingga sejak tanggal keluarnya AIP tersebut, Bandara APT Pranoto sudah bisa diterbangi atau dioperasionalkan.
Awang Faroek berharap PT Angkasa Pura dan Dinas Perhubungan Kaltim bersama Kementerian Perhubungan mempersiapkan Bandara sebaik mungkin, baik terkait seremonial operasionalnya maupun keberlanjutan kenyamanan penerbangan.
Pada kesempatan itu, Awang juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung pembangunan sejumlah proyek strategis nasional di Kaltim.
Dari dukungan Presiden tersebut, tambahnya, semua proyek nasional yang dibangun di Kaltim tidak ada satu pun yang mangkrak, semua kegiatannya tetap berjalan dengan baik, salah satunya adalah proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda.
“Dengan beroperasinya Bandara APT Pranoto Samarinda dan jalan tol, maka penambahan infrastruktur ini akan mampu menarik minat investor menanamkan modalnya. Keluhan lama perjalanan antara Balikpapan ke Samarinda yang dulu sampai tiga jam, tidak akan ada lagi karena hanya sekitar satu jam lewat tol dan setengah jam lewat udara,” ujar Awang Faroek, seperti diberitakan ANTARA yang dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-AN/BS/jr)