BENDERRAnews, 10/11/17 (Jakarta): Ada saja ide brilian Presiden Joko Widodo dalam menjamu tamu-tamu kenegaraan.
Kali ini, Kepala Negara menerapkan diplomasi batik untuk menyambut kedatangan Presiden Korea Selatan, Moon Ja-in ke Indonesia.
Nah, demi mengenalkan kekayaan khas Indonesia kepada tamunya, Presiden Jokowi sampai mengajak Moon Jae-in untuk blusukan ke Bogor Trade Mall.
Blusukan dilakukan di sela kunjungan Moon ke Istana Bogor, Kamis (9/11/17) sore. Jokowi dan Moon Jae-in tiba di mal yang berjarak sekitar satu kilometer dari istana itu sekitar pukul 16.55 WIB.
Kehadiran keduanya membuat heboh para pengunjung mal. Keduanya pun langsung menuju salah satu toko yang menjual berbagai baju batik.
Copot jas
Tanpa ragu, Jokowi dan Moon Jae-in pun langsung menjajal salah satu batik lengan pendek yang mereka taksir. Batik tersebut memiliki motif yang serupa, hanya saja warnanya berbeda.
Jokowi menjajal batik yang berwarna biru tua, sementara Moon yang berwarna merah marun. Keduanya mencopot jasnya masing-masing dan hanya mengenakan baju putih lengan panjang. Baju putih itu langsung dilapisi oleh batik yang mereka pilih.
Merasa cocok dengan batik yang dijajal, keduanya pun langsung membeli batik tersebut. Setelah batik itu dibungkus, Presiden Jokowi, Moon Jae-in dan, seluruh perangkat kepresidenan langsung meninggalkan toko.
Usai blusukan selama 10 menit di mal, Jokowi dan Moon kembali ke Istana Bogor untuk melakukan pertemuan bilateral, dilanjut pernyataan pers bersama dan jamuan makan malam. Kedua negara sepakat terus meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan.
Utamakan rakyat
Saat pernyataan pers bersama, Moon mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia atas sambutannya yang hangat.
Moon juga merasa dirinya dan Jokowi memiliki kesamaan, yaitu mengutamakan rakyat serta mendorong pengembangan ekonomi yang bersifat toleran.
“Sebagai penutup untuk mewujudkan niat kerja sama yang hari ini dibicarakan secara intensif, saya mengundang Presiden Jokowi tahun depan. Jadi Pak Jokowi jawab baik dia akan datang ke korea. Terimakasih,” ujar Moon.
Belum dibayar
Ternyata, belum ada satu pun perangkat kepresidenan yang membayar kedua baju batik yang masing-masing harganya Rp100.000 itu.
“Belum dibayar,” kata salah satu penjaga toko kepada Kompas.com, sesaat setelah Jokowi dan rombongan meninggalkan toko.
“Mungkin nanti,” sambung Kiki, kepala toko, sambil tersenyum.
Kompas.com kembali menghubungi Kiki melalui sambungan telepon pada pukul 18.19 WIB untuk menanyakan apakah sudah ada pihak Istana yang membayar kedua batik itu. Kiki menjawab belum ada.
“Belum ada. Ini saya juga lagi tanya tanya sama pihak gedung (mal),” ujar Kiki.
Kompas.com pun lantas menginformasikan hal ini kepada Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin. Bey awalnya mengatakan akan mengeceknya terlebih dahulu.
Salah paham
Pukul 19.27 WIB, Bey menghubungi kompas.com bahwa baju itu baru saja dibayar. Beberapa menit kemudian, Kiki juga menginformasikan, baru saja ada orang Istana yang datang ke toko dan membayar kedua baju tersebut.
Bey mengatakan, semula pihak Istana tidak ada yang membayar kedua baju tersebut karena mengira tak jadi dibeli. “Tadi posisinya barangnya juga tidak ada yang ambil,” kata Bey.
Namun, Kiki memastikan bahwa kedua baju batik lengan pendek tersebut sudah diambil dan dibawa oleh salah seorang staf protokol kepresidenan. Kiki menambahkan, orang Istana yang datang ke tokonya untuk membayar baju tersebut juga tidak menjelaskan kenapa tidak membayar dari awal.
“Kurang tahu kelupaan atau apa,” kata Kiki. (B-KC/jr)