BENDERRAnews, 5/10/17 (Jakarta): Sempat terombang-ambing antara jadi tidaknya cabang olahraga bridge dipertandingkan di Asian Games 2018, kini PB Gabsi dengan yakin melangkah maju mempersiapkan para pemain yang akan mewakili Indonesia di ajang multi-iven tersebut.
Cabang olahraga (Cabor) bridge sempat dicoret dipertandingkan di Asian Games (AG) 2016. Sementara di AG 2018 yang awalnya diusulkan 11 nomor, akhirnya sekarang resmi hanya enam nomor.
PB Gabsi pun langsung menggelar seleksi.
Pada seleksi pertama, pemain yang diundang dibatasi. Hasilnya kemudian didaftarkan sebagai peserta Pelatnas Satlak Prima.
Agar terkompetisi yang ketat dalam menentukan atlet yang berhak tampil untuk mewakili Indonesia, PB Gabsi sekarang menggelar Seleknas Asian Games tahap 2.
Terbuka tapi terbatas
Berbeda dengan seleksi pertama yakni atlet yang diundang PB Gabsi hanya tertentu, kali ini dibuat terbuka tapi terbatas. Pengertian terbatas disini, PB Gabsi akan menseleksi pasangan yang mendaftar dan menentukan pasangan mana pantas untuk diundang.
Selanjutnya sejak 28/9/2017 lalu, telah digelar Pelatnas tahap-2 yang berakhir 3 Oktober 2017. Dari hasil seleknas ini akan didaftarkan sebagai atlet yang akan mengikuti Pelatnas Satlak Prima pada periode Januari – Maret 2018. Demikian diungkapkan Ketua Harian PB Gabsi saat membuka Seleknas ini.
PB Gabsi juga akan mempertimbangkan mengadakan seleksi lagi pada Januari 2018. Juga seleksi tahap akhir pada April 2018 guna menentukan tim inti. Tapi semuanya sangat tergantung dari penilaian tim pelatih.
Datangkan pelatih asing
Ketua Bidang Teknik dan Perwasitan, Henky Lasut mengatakan, rencananya PB Gabsi akan mendatangkan pelatih asing kaliber dunia. Beberapa nama pelatih top yang masuk dalam radar PB Gabsi, yakni Eric Kokish asal Kanada yang pernah melatih di Indonesia. Nama lain, seperti Krystov Martenz (Monaco), Mike Lawrence (AS) dan satu lagi dari Swedia.
Pada Seleknas AG yang sedang berlangsung di Wisma PKBI Bulungan Jaksek, kelas putra diikuti 14 pasangan berasal dari DKI, Sulut, Jateng, Jambi dan Kalbar. Sistem pertandingan dibagi dua babak.
Babak pertama setengah kompetisi di 14 papan. Total nilai empat pasangan terbawah dipastikan gugur. Sisa 10 pasangan teratas diwajibkan bermain dengan sistim setengah kompetisi di 14 papan. Skor nilai teratas satu dan dua, lolos menghuni Pelatnas. Tapi, akan ditunjuk satu atau dua pasangan terbaik untuk mengikuti Pelatnas.
Di Putri juga demikian. Tapi karena pesertanya hanya delapan pasangan, mereka akan bertanding ‘triple round robbin’ di 14 papan atau total 21 sesi.
Hal yang sama juga berlaku di pasangan campuran. Perbedaannya hanya untuk pasangan yang lolos ke Pelatnas. Dalam nomor ini, hanya juara satu dan dua yang lolos. Tidak ada penunjukan lagi, karena PB Gabsi telah melakukan evaluasi seeded terhadap dua pasangan Lusje Bojoh/Taufik Asbi dan Robert Tobing/Joice Tueje.
Jalannya Seleknas
Sesudah menyelesaikan 13 sesi, pasangan Denny Sakul/Franky Karwur memimpin seleknas AG 2018 di bagian putra. Pasangan yang sepantasnya di-seeded tapi ngotot ikut seleksi ini meraih 175,61 VP cukup jauh meninggal pesaingnya.
Di tempat kedua muncul pasangan kejutan dari Jambi, Berlin/Arie Maramis dengan nilai 153.59 VP, bersaing ketat dengan Agus Kutrijanto/Anthony Soebroto (Jateng) yang merangkak naik dengan 151.27 VP.
Selanjutnya ada pasangan peringkat terbawah yang terpaksa tidak bisa melanjutkan pertandingan. Keempat pasangan yang gugur terdapat pasangan tangguh dari Sulut Tommy Rogi/Octa Wohon karena tampil tidak pada form terbaik mereka. Tiga pasangan lain, Jerry Posumah/Hendro Taufan Rumimpunu, Hendy Lukito/Alfa Irinanda dari DKI dan satu pasangan dari Kalbar, Buyung Cici Radjo/Teddy Setiawan.
Seleknas putra masih akan melanjutkan babak final kedua dengan memainkan sembilan sesi lagi, karena tinggal 10 pasangan yang tersisa.
Di bagian putri menghasilkan banyak kejutan. Atlet asal Jatim, Nur Ainia/Winda S Purba sementara memimpin. Sedangkan dua pasangan yang selama ini sering bermain di tim nasional masih berjuang untuk menanjak ke atas.
Di tempat kedua juga masih ditempati pasangan muda usia asal Jateng, Monica S Triana/ Fransisca T Martanti.
Tempat ketiga dan keempat ditempati dua pasangan yang sering bermain untuk tim nasional, Fera Damayanti/Ririen Riantini dan Rury Andahni/Conny E Sumampouw.
Kemudian, Waya Langkay/Vicky Manoppo pimpin Campuran. Pasangan asal Jabar Waya Langkay/Vicky Manoppo ini untuk sementara membuat kejutan memimpin Seleknas AG pasangan campuran. Mereka berada d iatas pasangan asal Sulut yang menjadi favorit Bill Mondigir/Vita Lasut, Di tempat ketiga pasangan Tracy Polii/Parlin Sinaga asal DKI/Banten.
Hingga berita ini dibuat, pertandingan untuk putri dan campuran masih menyisahkan delapan session yang berlangsung di Wisma PKBI Bulungan Jakarta Selatan. Demikian ulasan Bert Toar Polii, yang dilaporkan Rudy Prantjis. (B-rp/jr — foto ilustrasi istimewa)