BENDERRAnews, 29/9/17 (Jakarta): Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Pur Moeldoko mengungkapkan alasannya lebih banyak terjun ke dunia pertanian ketimbang politik. Moeldoko telah dikenal masyarakat dalam sejumlah inovasinya di bidang pertanian.
“Kalau semua seperti sekarang berpikiran politik, maka siapa yang memikirkan nasib petani? Saya lebih tertarik bagaimana nasib petani bisa kita tingkatkan,” ujar Moeldoko, yang kini Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jumat (29/9/17).
Moeldoko mengatakan, setiap kali terjun ke daerah, dia selalu memberi semangat kepada para petani. Didorongnya agar tidak ada lagi petani yang berpikir miskin. “Petani harus menjadi kaya. Bagaimana caranya? Ikuti teknologi yang kita kembangkan,” ujarnya.
Berpikiran inovatif
Hasil teknologi pertanian Moeldoko salah satunya ialah benih M70D dan M400. Keunggulannya, M70D bisa dipanen dalam waktu 70 hari, bukan 95 hari seperti padi biasanya. Sementara padi M400 memiliki 400 butir padi setiap tangkainya, bukan 270-300 butir sebagaimana umumnya.
Moeldoko bercerita dirinya baru saja memberikan ceramah di Pesantren Mahasiswa Luhur Sumbersari, Malang, Kamis (28/9). Di Kota Apel tersebut, Moeldoko juga memberi orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa Politeknik Kota Malang.
Kerja Moeldoko sebagai Ketua Umum HKTI mendapat apresiasi dari mantan Walikota Malang, Peni Suparto, yang memuji inovatifnya pikiran-pikiran Moeldoko. Baginya, Moeldoko tetap inovatif dan memikirkan masyarakat walau sudah tak kekurangan suatu apapun.
“Sementara banyak pensiunan-pensiunan yang lain dari semua lini tidak ada yang berpikiran seperti itu,” tambah Peni Suparto. (B-BS/jr)