BENDERRAnews, 25/9/17 (Salatiga): Indonesia Sesungguhnya Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dibanding negara lain. Karena itu, Presiden Joko Widodo bertekad terus memperpanjang jalan tol, sebagai salah satu infrastruktur penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
“Saya tanya ke Pak Menteri PUPR beberapa tahun lalu. Kita ini punya jalan tol berapa panjangnya?,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Jalan tol Semarang-Solo seksi III, Bawen-Salatiga, di Gerbang Tol Salatiga, Senin (25/9/17).
Saat awal dia menjadi Presiden, Indonesia hanya memiliki 780 kilometer. “Kemudian saya tanya lagi ke Pak Basuki (Menteri PUPR), dalam lima tahun ini, bisa dapat berapa kilometer jalan tolnya?” ujarnya.
Jokowi ingin Indonesia mengejar ketertinggalannya dari negara lain dalam bidang infrastruktur khususnya jalan tol dalam waktu yang tidak terlalu lama. Apalagi di tahun 1977, Indonesia sudah berhasil membangun jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
Saat itu banyak negara yang ingin melihat jalan tol tersebut dan mencontohnya. Namun saat ini, Indonesia justru tertinggal dengan negara lainnya dalam hal jumlah panjang jalan tol.
“Di Tiongkok sana, dalam setahun mereka bisa membangun 4.000 sampai 5.000 kilometer per tahun,” ungkapnya, seperti dilansir ‘Kompas.com’.
Kendala pembebasan lahan
Di balik lambannya pembangunan jalan tol di Indonesia, Jokowi mengakui kendala utamanya ialah masalah pembebasan lahan. Banyak proyek pembangunan jalan tol yang terhenti akibat terkendala pembebasan lahan.
“Kalau konstruksi kita ternyata tidak kalah dengan negara lain. Kalau tanahnya sudah bebas, konstruksi minta berapa kilo (tidak masalah). Ini yang terus kita kejar,” jelasnya.
Namun saat ini Jokowi mengaku sudah mengetahui kunci untuk mengatasi permasalahan pembebasan lahan. Karena itu dirinya meminta kepada kedua menteri, yakni Menteri PUPR dan Menteri BUMN untuk melakukan percepatan.
“Setelah saya koordinasi dengan Pak Basuki dan Bu Rini, tahun 2019 kita dapat tambahan 1.800 kilometer jalan tol baru. Artinya sebetulnya kita ngebut itu juga bisa,” tandasnya.
“Yang janji bukan saya, tapi dua menteri ini,” demikian Presiden Jokowi. (B-KC/jr — foto ilustrasi istimewa)