BENDERRAnews, 24/9/17 (Jakarta): Sebanyak 90 orang warga Rumah Susun Griya Tipar Cakung Jakarta Timur antusias mengikuti pemeriksaan dan pengobatan penyakit mata (terutama katarak) secara gratis di aula RGTC Jakarta Timur, Minggu (24/9/17 pagi sampai siang hari kemarin.
Aksi sosial ini digelar organisasi kemasyarakatan nasional Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) bekerjasama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta dengan dukungan Klinik Mata Nusantara (KMN).
“Aksi sosial ini merupakan salah satu bentuk kegiatan nyata GPPMP dalam program pengabdian masyarakat. Penetapan Rumah Susun Griya Tipar Cakung (RGTC) sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan, setelah tim kami melakukan riset. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut di tempat lain, bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal DPP GPPMP, Tedy Matheos, dalam sambutan pembukaannya.
Tedy berterima kasih kepada sejumlah fungsionaris DPP GPPMP yang merancang serta terlibat aktif mendukung kegiatan aksi sosial ini, dipimpin Korlap, Moody Prang (Wasekjen DPP GPPMP), didampingi antara lain Herling Tumbel (salah satu Ketua DPP GPPMP) dan Roy Paruntu (Anggota Dep Infokom DPP GPPMP).
Masyarakat cenderung abai
Pimpinan aksi sosial, Dokter Ricky Ro’oroh yang juga Ketua Bidang Aksi Pelayanan Kesehatan DPP GPPMP, menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan ini sengaja fokus pada penyakit mata katarak.
Karena menurut pengamatannya, masalah katarak di Indonesia perlu didengungkan lebih giat lagi, sebab masyarakat cenderung abai atau tidak peduli.
“Padahal, katarak dapat dicegah agar tidak sampai mengganggu penglihatan. Caranya mudah, kita hanya perlu tahu kapan memeriksakan mata ke dokter,” tutur dokter Ricky Ro’oroh yang juga Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Jabodetabek Plus IBB & LN.
Kalau sudah mulai ada gangguan penglihatan, demikian Ricky, segera periksa ke dokter. “Jangan tunggu sampai sudah parah, apalagi kalau sampai sudah tidak dapat melihat alias buta, baru periksa ke dokter,” ujar dokter spesialis mata yang menjadi langganan banyak pejabat tinggi negara dan pengusaha terkemuka tanah air ini.
Disembuhkan melalui operasi
Dikatakannya, katarak hanya dapat dusembuhkan melalui operasi. “Semakin dini operasi dilakukan, semakin baik bagi penderita karena otomatis operasi yang dilakukan hanya operasi kecil,” ungkapnya.
Dokter Ricky menambahkan, operasi bisa dilakukan di klinik atau rumahsakit. “Ada yang bayar, ada juga yang bisa menggunakan BPJS. Tapi jangan salah, tidak semua gangguan mata sudah pasti katarak sehingga harus dioperasi. Ada juga yang hanya karena berkurangnya daya penglihatan lantaran faktor usia atau genetika, jadi hanya perlu pakai kacamata,” ujar dr Ricky memberi contoh.
Secara khusus dokterr Ricky menjelaskan, operasi katarai satu mata di KMN dikenakan biaya berkisar Rp15-30 juta, tergantung tingkat kesulitannya.
“Teknologi yang digunakan merupakan teknologi terkini yang juga digunakan di luar negeri. Khusus untuk penderita-penderita katarak yang ditemukan dalam aksi sosial GPPMP ini, kami gratiskan,” tambah dokterr Ricky Ricky Ro’oroh, didampingi Ketua Bidang Aksi Sosial dan Pembinaan Kelompok Marginal DPP GPPMP, Kitty Mandang serta Wasekjen-nya, Vera Sanger. (B-ht/jr)