BENDERRAnews, 19/8/17 (Jakarta): Umat Kristiani harus berkontribusi dalam membangun bangsa ini. Kekristenan juga harus bicara nasionalisme dan terus bergerak membangun bangsa ini.
“Jangan hanya membicarakan Yerusalem dan Halleluya di gereja. Kontribusi kita sebagai orang Kristen apa?” ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Republik Indonesia Jend. TNI (Purn.) Luhut B Pandjaitan, dalam Seminar Politik “Kekristenan dan Nasionalisme” di Katedral Mesias – Reformed Millenium Center Indonesia Building (RMCI), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/17).
Seminar itu digelar “Reformed Center for Religion and Society” (RCRS). Turut hadir sebagai narasumber seminar itu antara lain Budayawan dan Rohaniwan Katolik, Romo Prof Dr Franz Magnis Suseno dan Budayawan dan Rohaniwan Kristen, Pdt Dr (HC) Stephen Tong.
Luhut mengatakan, orang Kristen jangan pernah merasa menjadi orang paling benar. Orang Kristen harus bisa menjadi contoh di mana saja.
“Kita semua sama. Doa itu diam, semua ada waktunya. Jangan pernah takut. Bisa menjadi apa saja di negeri ini,” katanya, seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’.
Luhut mengingatkan, orang Kristen jangan pernah takut dalam menyampaikan aspirasinya. Disebutnya, Presiden Jokowi merupakan orang berani, jujur dan mau mendengar rakyatnya.
“Pemuda akan menjadi pemimpin masa depan bangsa ini. Saya berharap gereja menjadi tempat membimbing anak muda bangsa ini untuk menjadi pemimpin masa depan dan membangun negeri ini,” katanya.
Jadi rahmat
Sementara Romo Suseno mengatakan, pluralisme menjadikan kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Romo mengatakan, bangsa ini harus menunjukkan mindset, mensyukuri bagaimana Indonesia melalui krisis 1998, dibanding dengan sejumlah negara-negara lainnya.
“Indonesia semenjak Pak Harto turun tidak menjadi kacau, tidak dikuasai agama, kita menjalin kebebasan. Reformasi pada dasarnya sukses kecuali dalam memberantas korupsi,” katanya.
Romo mengatakan, agama menjadi rahmat bagi semua dan kehadiran umat Kristen harus menyembuhkan, seperti Tuhan Yesus. Disebutnya, keagamaan tidak mengancam dan beragama jangan menjadi menakutkan.
“Di dalam lingkungan segenap umat merasa aman hidup menurut keyakinannya. Memberi ruang sesuai apa yang kita yakini benar,” ujarnya.
Tak perlu diragukan
Sementara Pdt Prof Dr Stephen Tong, Pimpinan Gereja Reformed Indonesia mengatakan, kontribusi umat Kristen dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasionalisme Indonesia tak perlu diragukan lagi.
Ia juga mendorong umat Kristen terlibat dalam pembangunan nasionalisme Indonesia masa kini.
Selain itu, menurutnya, mendorong umat Kristen bersama-sama dengan saudara-saudara sebangsa lainnya memberikan kontribusinya bagi pembangunan nasionalisme Indonesia.
“Kondisi nasionalisme Indonesia yang kian tergerus saat ini sudah sepatutnya juga menjadi tanggung jawab umat Kristen,” demikian Pdt Stephen Tong. (B-SP/BS/jr)