BENDERRAnews.com, 27/9/24 (Tel Aviv): Tak ada kata stop. Itulah sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menegaskan alasan ogah setop membombardir Lebanon meski Amerika Serikat dan negara lain menyerukan gencatan senjata.
Dilaporkan, Netanyahu tetap keras kepala untuk memburu milisi Hizbullah di Lebanon meski menyebabkan lebih dari 500 warga sipil tewas di negara itu.
Bahkan, ia menegaskan, Tel Aviv tidak akan berhenti melancarkan serangan ke Lebanon jika belum mencapai tujuan utamanya.
“Kami akan melanjutkan menyerang Hizbullah (di Lebanon) dengan kekuatan penuh dan tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan, utamanya adalah mengembalikan para warga di utara ke rumah mereka dengan selamat,” ujar Netanyahu.
Enggan respons proposal gencatan senjata
Dilaporkan, pemerintahannya pun bersikap akan berpaling dari rencana gencatan senjata yang diserukan sejumlah negara termasuk AS.
Selain itu, Netanyahu juga enggan merespons proposal gencatan senjata yang dirancang oleg Amerika Serikat dan Prancis, seperti dikutip dari The Guardian, dan disiarkan CNNIndonesia.com.
Sebaliknya, Kantor PM Israel bahkan menyatakan, Netanyahu “memerintahkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh sesuai rencana yang sudah disampaikan kepadanya.”
“Pertempuran di Gaza juga akan berlanjut sampai semua tujuan perang tercapai,” demikian pernyataan kantor PM Israel.
Diketahui, Israel saat ini bertujuan memulangkan sekitar 60 ribu warganya ke wiayah utara dengan selamat setelah mengungsi karena gempuran milisi Hizbullah sejak 8 Oktober lalu.
Sementara itu, AS dan Prancis saat ini terus mengupayakan proposal gencatan senjata di Lebanon. Para pejabat Washington terus membujuk Netanyahu sebelum ia menyampaikan pidato di markas PBB, New York, pada Jumat (27/9/24) waktu setempat, atau Sabtu (28/9/24).
Selanjutnya, mereka berpendapat, jeda pertempuran antara Israel dan Hizbullah bisa membuka ruang untuk kembali negosiasi antara Israel dan Hamas yang telah lama terhenti terkait upaya pembebasan sandera.
Dilaporkan, Gedung Putih pun sebelumnya optimistis, Netanyahu akan menyetujui proposal gencatan senjata antara Israel dengan Hizbullah di Lebanon. (B-jr) — foto ilustrasi istimewa