BENDERRAnews, 30/4/19 (Depok): Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, menyatakan, paham khilafah tak akan bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebab, hal itu akan melanggar kesepakatan yang ada, yakni Pancasila.
Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf menjawab pertanyaan wartawan di sela kampanye akbar “Arus Baru Muslimah”, yang digelar di Lapangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/3/19).
Disebut Dr Ma’ruf, paham khilafah memang tak laku di Indonesia. “Semua elemen bangsa tidak akan menerima kehadiran khilafah karena kita sudah punya kesepakatan, Pancasila dan UUD 1945,” kata Kiai Ma’ruf, sebagaimana dilansir BeritaSatu.com.
Semua tolak khilafah
Kesepakatan itu pula yang menurutnya menjadi dasar semua golongan dan kelompok, termasuk organisasi masyarakat berbasis agama. Hal tersebut yang membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tidak melirik paham khilafah sedikitpun.
Secara terpisah, mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono mengungkapkan, dalam Pemilu 2019 bakal terjadi pertarungan antara dua ideologi berbeda, yakni ideologi Pancasila dan khilafah. Karena itu, Hendropriyono berharap masyarakat cermat menilai situasi ini.
“Bahwa yang berhadap-hadapan adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah,” ujar Hendropriyono, di acara peluncuran draf buku karangannya yang berjudul Filsafat Intelijen Negara Republik Indonesia di Gedung Pertemuan Kesatrian Soekarno Hatta, BIN, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (28/3/19). (B-BS/jr)