BENDERRAnews, 26/7/18 (Balaraja): Sejak penandatangan naskah kerjasama pada bulan Mei 2018 lalu antara Universitas Pelita Harapan dan Komandan Komando Resort Militer 052/Wijayakrama, tindak lanjut sebagai bentuk realisasi program aksi bersama antara kedua pihak terus dimantapkan.
Beragam kegiatan secara kolaboratir telah dilakukan dengan melihatkan Universitas Pelita Harapan (UPH), salah satunya partisipasi sekitar 40 mahasiswanya dalam Karya Bakti TNI Skala Besar, sebagai bagian dari program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD ke 102 pada 24 Juli 2018 di Pasar Sentiong Balaraja, Tangerang.
Dilaporkan, Karya bakti Skala Besar ini merupakan program TMMD langsung dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta di Wilayah Komando Resimen (Korem) 052/WKR Kodim 0510/Tigaraksa Koramil 05/Balaraja.
Kegiatan diikuti sekitar 700 peserta, yang terdiri dari para mahasiswa 4 universitas yaitu UPH, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Bina Nusantara (Binus), dan Universitas Prasetya Mulya; para TNI, pelajar pramuka, dan ormas (organisasi masyarakat). Karya Bakti berlangsung di 2 tempat yaitu di SMAN 1 Balaraja dengan kegiatan pembagian sembako, donor darah, dan sunat masal; serta di Pasar Sentiong Balaraja, tempat berlangsungnya kegiatan kerja bakti dimana 40 mahasiswa UPH turut terlibat dalam kegiatan ini. Direktur Student Life UPH, Andry M Panjaitan, mengatakan, pihak UPH antusias dan menjadikan program ini bagian dari projek mahasiswa dalam mata kuliah Leadership. “Kegiatan ini merupakan hal yang sangat baik bagi mahasiswa kita, khususnya ke-40 mahasiswa Teknik Industri yang sedang mengikuti kelas di mata kuliah ‘Leadership’, yang mengajarkan tentang‘lead self and lead others,” ujarnya. Ia menyebutkan, kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk praktek bagaimana bisa memimpin diri sendiri dan memimpin yang lain untuk bekerja sama. “Bekerja sama dalam satu kelompok sehingga bisa saling belajar dan mampu menjadi pemimpin yang melayani. Ini sesuai dengan apa yang UPH tanamkan yaitu menjadi servant leader,” tuturnya lagi. Peduli terhadap lingkungan Andry menambahkan, tema yang diangkat dalam Karya Bakti ini sangat baik, yaitu peduli terhadap lingkungan. Dikatakannya, lingkungan tidak hanya bicara tentang tempat, tapi orang sekitar. Bagaimana mahasiswa UPH dapat bertemu dan berbaur dengan komunitas baru bagi mereka. |
Seminar nasionalisme
Selain kegiatan Karya Bakti ini, sebelumnya juga sudah berlangsung program TMMD yang diikuti UPH pada bulan Juli 2018, dalam bentuk seminar nasionalisme dengan tema ‘Manunggal Membangun Generasi Milenial’ Pelaksanaan kegiatan TMMD Non Fisik digagas Korem 052/Wkr dan difasilitasi Departemen Student Life UPH, sebagai bagian dari Service Learning Project yang juga diikuti oleh mahasiswa Teknik Industri dari kelas ‘Leadership’. Dalam kegiatan ini turut terlibat juga Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) dan Ronny Pattinasarany Foundation serta berkesempatan berpartisipasi dalam rangkaian program TMMD pada 11, 12, 13, dan 16 Juli 2018. Kemudian, pada 11-13 Juli 2018 berlangsung seminar yang menampilkan Agustanzil Sjahroezah (IKPNI) dan Yerry Pattinasarany (Ronny Pattinasarany Foundation), membahas ‘Nasionalisme dan Bahaya Narkoba’. Ketiga seminar ini berlangsung di 2 tempat berbeda setiap harinya yaitu di Aula Kecamatan Tigaraksa untuk tanggal 11 dan 13 Juli dan Aula Kecamatan Balaraja untuk seminar tanggal 12 Juli. Lalu, pada 16 Juli 2018 seminar menghadirkan Andry Panjaitan (Direktur Student Life) dan RM Erwin Tjokrosantoso (IKPNI) sebagai narasumber yang membahas ‘Nasionalisme dan Mental Juara’ di Aula Kecamatan Panongan. Testimoni pada peserta Melalui keikutsertaan UPH dalam program TMMD Korem 052/Wkr ini, harapannya UPH mampu terus membangun sinergisitas yang berdampak positif baik bagi kedua pihak, juga bagi masyarakat. Sebagaimana dikemukakan Kenneth, Teknik Industri UPH 2016, dirinya senang bisa merasakan bekerja sama dengan teman dan komunitas lainnya. Yakni, menurutnya, bagaimana berani kotor dan peduli terhadap lingkungan kita. “Mungkin orang di sekitar sini masih belum sadar dengan budaya bersih jadi terlihat sampah ada di mana-mana. Saya sendiri dengan teman-teman juga sudah belajar untuk selalu peduli pada lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan. Kegiatan kerja sama antara UPH dengan Korem 052 ini sangat bagus, dan membuat kita mengerti rasanya terjun langsung ke masyarakat,” tuturnya. Sementara Haura, Teknik Industri UPH 2016, memaparkan, dia bisa merasakan makna kerja bakti sebenarnya hari ini. Dan menariknya ternyata kita bisa berbaur. “Saya kira awalnya kita hanya berkelompok dengan teman-teman UPH, tapi ternyata kami dikelompokan dengan komunitas lainnya. Terkait dengan mata kuliah ‘Leadership’ yang sudah kita dapat, saya belajar bahwa kita harus bisa memimpin dan mulai dari diri sendiri untuk peduli lingkungan baru kita bisa mengajak lainnya untuk sama-sama peduli juga“, demikian Haura, sebagaimana dirilis Staf PR UPH. (B-r/MT/jr) |