BENDERRAnews.com, 5/9/24 (Jakarta): Saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/24), Paus Fransiskus menyampaikan pesan kuat kepada Indonesia.
Ya, Pemimpin Gereja Katolik itu mengingatkan harta terbesar yang dimiliki oleh Indonesia bukanlah tambang emas, melainkan filosofi Bhinneka Tunggal Ika yakni perbedaan untuk persatuan.
“Jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati,” papar Paus Fransiskus.
Selain itu, Kepala Negara Vatikan itu juga mengaku mendapatkan kesan sangat baik dalam kunjungannya ke Indonesia. Ia melihat Indonesia sebagai negara besar yang memiliki mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya.
Di samping itu, Paus Fransiskus memandang Indonesia punya keanekaragaman ekosistem dan lingkungan yang begitu kaya. Namun perbedaan untuk persatuan lah yang menjadi harta terbesar bagi Indonesia.
“Jangan sia-siakan anugerah ini! Jangan pernah memiskinkan diri kalian dari kekayaan yang besar ini!” tegas pria kelahiran 1936 itu.
“Sebaliknya, kembangkan dan wariskan terutama kepada kaum muda. Semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme dan kekerasan, semoga semua orang justru terpesona oleh impian sebuah masyarakat dan kemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai,” tambahnya.
Tentang “Terowongan Silaturahmi”
Selanjutnya, Paus Fransiskus melihat budaya toleransi antarumat beragama di Indonesia sangat kuat. Salah satunya ditunjukkan dengan hadirnya “Terowongan Silaturahmi” yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Kepala Negara Vatikan itu pun mendorong agar bangsa Indonesia terus menjunjung nilai-nilai toleransi tersebut.
“Terima kasih atas senyum ramah Anda, yang selalu terpancar di wajah Anda dan merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin Anda. Semoga Allah melestarikan anugerah ini. Dengan pertolongan dan berkat-Nya, maju terus, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu,” ujarnya.
Diketahui, kedatangan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal merupakan salah satu agenda perjalanan apostolik pemimpin gereja Katolik itu di Indonesia. Paus Fransiskus juga akan memimpin misa agung yang akan dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/24) sore. (B-INV/jr) — foto ilustrasi istimewa