Upacara memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 RI oleh pelajar SMP dan SMA Sekolah Kristen “Yahya” Bandung, berlangsung khidmat. Peserta upacara mengenakan pakaian adat warna-warni dari berbagai daerah di Indonesia. (Foto: Ist.)
BenderraNews.com, 27/8/2024 (Bandung): Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, Sekolah Kristen “Yahya” Bandung menggelar upacara bendera yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru dari Unit SMP dan SMA. Upacara kali ini mengusung tema HUT RI “Nusantara Baru, Indonesia Maju,” yang menonjolkan keberagaman budaya sebagai simbol persatuan bangsa.
Seperti dilaporkan salah seorang panitia pelaksana, Ema Ridawati, upacara yang dilakukan pada 19 Agustus 2024 itu berlangsung khidmat, dan semakin meriah dengan kehadiran siswa dan guru yang mengenakan berbagai macam pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Warna-warni busana tradisional dari Sabang hingga Merauke mencerminkan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, sekaligus menegaskan pesan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan utama bangsa ini dan Sekolah Kristen Yahya hadir dalam mewarnai keberagaman Nusantara.
“Merah Putih Berkibar di Tanahku Sendiri”
Diinformasikan, bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kepala Sekolah SMAK Yahya, Sony D. Karundeng. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara unit SMA di bawah pimpinan Karundeng, dan unit SMP pimpinan Kepala Sekolah Irwan Wibisana. Ketua Panitia dipercayakan kepada Rhandiga G. Toar Paoki.
Dalam narasi pantia diungkapkan, kemerdekaan ini bukanlah sesuatu yang diberikan begitu saja, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan pengorbanan yang luar biasa. Banyak darah dan air mata yang tertumpah demi merebut kemerdekaan, ratusan tahun hidup dalam tekanan dan siksaan, serta tak terhitung nyawa yang gugur.
Anak-anak yang kehilangan ayah mereka, terpaksa menjadi yatim, adalah saksi dari kerasnya perjuangan tersebut. Namun pagi ini, kita dengan bangga menyaksikan bendera Merah Putih dikibarkan, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Semua mata tertuju pada Sang Saka yang berkibar megah di tanahnya sendiri.
Tak perlu lagi memegang bambu runcing untuk melihat Merah Putih berkibar, cukup dengan berdiri tegak dan memberikan penghormatan. Kini, tugas kita adalah menjaga keutuhan bangsa ini dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
“Menghormati Budaya dan Merawat Kemerdekaan”
Menyaksikan budaya bangsa terus dilestarikan adalah bukti nyata bahwa kita benar-benar menikmati kemerdekaan ini. Memelihara apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan adalah tanggung jawab kita sekarang. Meskipun tidak mudah, terutama di tengah keberagaman yang ada, menyatukan pandangan adalah tantangan yang memerlukan pengertian dan toleransi tanpa batas.
Sejak dini, generasi muda diperkenalkan pada pentingnya menerima diri dan orang lain. Dengan demikian, kemerdekaan akan terasa lebih bermakna. Mencintai dan menerima keberagaman dalam hidup berbangsa adalah kunci menuju kedamaian yang abadi.
“Jayalah Indonesia, Berkibarlah Merah Putih”
Upacara yang dipenuhi dengan semangat nasionalisme ini diakhiri dengan pesan untuk terus bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Semangat untuk menjaga persatuan, menghormati keberagaman, dan melestarikan budaya bangsa terus ditanamkan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Jayalah negeriku Indonesia, tetaplah berkibar Merah Putihku,” adalah seruan yang menggema di hati setiap peserta upacara, meneguhkan tekad untuk terus menjaga dan merawat kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Dari TK Sampai SMA
Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, memang sangat lengket dengan Sekolah Kristen “Yahya” Bandung. Tanggal 17 Agustus 1962 dilakukan upacara peletakan batu pertama pembangunan kelas dan kantor untuk Taman Kanak-Kanak.
Pada 10 Agustus 1964 dibuka kelas TK & SD Kristen Yahya, dilanjutkan pada 1 Juni 1968 dibuka SMP, dan pada 1 Desember 1977 mendapat surat izin untuk SMA. Sekolah ini terletak di Jl. RE Martadinata No 71A-73 Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, visi Sekolah Kristen “Yahya” adalah “menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan individu berkualitas dengan pengetahuan, iman, karakter, dan nilai-nilai Kristen, berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab, demi kemuliaan Allah”. Sedangkan misinya mencakup pendidikan yang holistik, kesaksian internal maupun eksternal, dan pelayanan masyarakat.
Citra Sekolah Kristen “Yahya” dirumuskan dalam singkatan SMART (Seimbang, Maju, Alkitabiah, Ramah, Tertib), dengan harapan semua orang yang terlibat di Sekolah Kristen “Yahya” dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut.
Para pendiri memilih nama “Yahya” atau Yohanes, atau John memiliki arti “Allah berlimpah Kasih Karunia” untuk mengingatkan setiap orang yang terlibat tentang kelimpahan Kasih Karunia Allah. Terbukti bahwa Sekolah Kristen Yahya ini ada karena Kasih Karunia Allah. (B-ht)