BENDERRAnews.com: Sebagai Wakil Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Michael Umbas menanggapi kritik Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar yang mengatakan program bagi-bagi susu gratis menguntungkan pengimpor.
Disebut Michael Umbas, bagi-bagi susu gratis sudah diprogramkan dengan matang.
Kepada Cak Imin, Michael Umbas menegaskan jika bagi-bagi susu gratis sifatnya holistik, komprehensif serta terukur.
“Jadi bukan mimpi di siang bolong. Itu memiliki dasar kajian matang dan apalagi program ini bukan hal yang baru secara universal, sudah diimplementasi di 76 negara, dan India negara yang paling besar penerima manfaat yakni 120 juta anak sekolah,” tegasnya, Kamis (4/1/24) lalu, sebagaimana dilansir BeritaManado.com.
Konkret jawab banyak persoalan
Muchael Umbas menyebut pembagian susu dan makan siang gratis untuk anak-anak bertujuan mulia.
Sebab, selain merupakan program kerakyatan, lanjut Mucharl Umbas, kebijakan itu sangat konkret menjawab banyak persoalan.
“Sayangnya justru sering ditanggapi negatif oleh Paslon lain termasuk Cak Imin,” ujar Michael Umbas.
Soal statemen Cak Imin yang bilang menguntungkan pengimpor, M8chael Umbas mengatakan, itu hanya alasan klasik.
“Malah justru peternak lokal diuntungkan dengan pemberian susu ini. Dengan kebutuhan susu yang besar pasti memberi ruang untuk pertumbuhan peternak sapi perah domestik. Dengan asumsi kebutuhan sekitar 100 juta liter per tahun, secara bertahap memacu produksi susu nasional. Target kami program ini akan dinikmati sekitar 83 juta anak sekolah secara bertahap sampai 2029,” jelasnya.
Michael Umbas menuturkan, Prabowo-Gibran telah berkomitmen mengalokasikan anggaran bagi kelompok industri di Indonesia.
“Program ini tidak semata-mata menyediakan makanan dan susu, dengan alokasi dana sekitar Rp400 triliun akan menjadi game changer bagi ekonomi nasional dan menggerek aktivitas ekonomi bagi industri pangan lokal, UMKM kuliner, catering, dan kelompok kecil ibu-ibu tingkat bawah dalam menyediakan makanan setiap hari untuk sekolah-sekolah,” tandas Michael Umbas. (B-BM/jr) — foto ilustrasi istimewa