BENDERRAnews.com, 7/12/21 (Manado): Sulawesi Utara menjadi daerah ke-6 dan pertama di wilayah Indonesia Timur sebagai ajang pelaksanaan deklarasi Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
“Kami bangga dan salut atas gegap gempitanya kaum perempuan pro Merah Putih di Sulawesi Utara (Sulut) yang dibuktikan melalui gelaran “Deklarasi dan Pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia (GPMPI) Sulut. Apalagi GPMPI memang hadir untuk merajut terus benang sejarah Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) GPMPI, Rev Dr Siti Hadijah, DTh, DMin, sesaat sebelum bertolak kembali ke Jakarta, Senin (6/12/21) kemarin.
Sebagaimana diketahui GPMPI merupakan salah satu organisasi yang didirikan dan ‘inbody’ dalam tubuh Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP 14.02.46) di Jakarta pada 31 Agustus 2019. Selain GPMPI, Ormas Nasional GPPMP juga telah mendeklarasikan Gerakan Angkatan Muda Merah Putih (Garda Merah Putih), Komando Penegak Merah Putih (Kogamtih), dan Gabungan Pengusaha Merah Putih Indonesia (Gapempi). Lalu melalui Musda III GPPMP Sabtu (4/12/21) dideklarasikan lagi Perkumpulan Rohaniwan Merah Putih.
Siti Hadijah yang juga Ketua DPP GPPMP Bidang Aksi Perempuan dan Pemberdayaan Anak, bersama sejumlah pengurus Depinas GPMPI berada di Sulut sejak 30 November 2021.
Serangkaian kegiatan digelar GPMPI bersama GPPMP di daerah ini, di antaranya, “Ziarah & Tabur Bunga” di Makam Pahlawan Nasional Ibu Maria JC Walanda Maramis di Maumbi, Minahasa Utara, dalam rangka merayakan HUT Pahlawan Nasional Perempuan yang berjasa atas pendidikan dan organisasi modern bagi kaum perempuan Indonesia tersebut, 1 Desember 2021. Kegiatan ini dilakukan nersama DPP Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT), organisasi perempuan dan pendidika yang diwariskan Ibu Maria JC Walanda Maramis.
Selanjutnya pada Kamis (2/12/21) menggelar Webinar dengan tema: “WARISAN MARIA WALANDA MARAMIS dalam PEMBERDAYAAN PEREMPUAN INDONESIA”, dengan pembicara Ketua Umum Depinas GPMPI, Rev Dr Siti Hadijah, DTh D,Min yang sekaligus membuka Webinar; Dra Hj Ismiati Fuad, SH, MH/Pemerhati Perempuan yang juga Sekretaris Umum Depinas GPMPI; serta Cherry Rumagit (Kabid Kepahlawanan Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara).
Nova nahkodai GPMPI Sulut
Digelar mulai jam 10.00 hingga 12.00 Wita, Jumat (3/12/21), “Deklarasi & Pengukuhan Depidar GPMPI Sulut” berlangsung di Ruang CJ RANTUNG, Kantor Gubernur Provinsi Sulut, Jalan 17 Agustus, Manado.
Secara resmi, Nova L Gagola Kumauas, SPd, MSi dikukuhkan sebagai Ketua Depidar GPMPI Sulut periode 2021-2026, Sekretaris, Dr Sovi Masinambouw, MPd dan Bendahara, Jhoonenty Koraag, AMd, bersama jajaran pengurus lainnya.
Sementara itu, Ny Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan diangkat selaku Ketua Dewan Penasihat bersama Ny dr Kartika Devi Tanos, MARS, sebagai Wakil Ketua. Sedangkan Dra Roosje Kalamgi, MSi didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina.
Deklarasi & Pengukuhan Depidar GPMPI Sulut itu ditandai dengan Pembacaan Ikrar Nerah Putih okeh Wakil Sekretaris Depinas GPMPI, Merry Waleleng, Pembacaan Deklarasi serta Pengukuhan dipimpin Dr Siti Hadijah, Pembacaan SK Depinas GPMPI tentang Struktur Kepengurusan Depidar GPMPI Sulut oleh Wakil Sekum Depinas GPMPI, Dr Lola Dabby Rawis Rombot, serta Prosesi Penciuman Bendera Merah Putih oleh setiap pengurus yang dikukuhkan.
Acara ini dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulut, Fery Sangian, SPd, MSi, mewakili Gubernur Sulut, Ketua Umum DPP GPPMP, Jeffrey Rawis SE, MA dkk, Ketum Depinas GPMPI, Rev Dr Siti Hadijah, DTh, DMIn, Ketua Depidar GPMPI Jatim, Ibu Egny Sugiono Rumambin (isteri mantan Wagub IrianbJaya) & tim, Ketua Depidar GPMPI Banten, Dr Olvy Pangemanan & tim serta undangan pejabat sipil-militer maupun kalamgan profesional.
Bumi Merah Putih Anti Radikalis
Fery Sangian atas nama Gubernur Sulut pada kesempatan itu menyatakan bangga dengan kehadiran GPMPI di Sulut. “Sulawesi Utara adalah Bumi Merah Putih, tidak ada tempat bagi kaum radikalis di sini,” tandasnya.
Dikatakan, Depidar GPMPI menjadi mitra Ormas Perempuan yang bisa diandalkan untuk ikut mengantisipasi dan melawan paham radikalisme karena visi dan misinya yang jelas sebagai organisasi berbasis Pancasila, serta menjadikan Proklamasi 17 Agustus 1945, UUD ’45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Sumpah Pemuda 1928.
“Ya, GPMPI sebagai anak kandung GPPMP tetap harus menjalankan visi -misinya itu sebagai pengejawantahan Jiwa-Semangat-Nilai (JSN) Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara,” sambung Jeffrey Rawis.
Dikatakan, JSN sebagaimana diemban GPPMP dan GPMPI serta organisasi lainnya yang dideklarasikan GPPMP itu jelas berbasis Pancasila, serta menjadikan Proklamasi 17 Agustus 1945, UUD ’45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Sumpah Pemuda 1928 sebagai pilar kebangsaan dimana semuanya berdiri di atas dasar Pancasila.
“Di luar itu, kami tolak, termasuk radikalisme dan intoleransi serta paham transnasional lainnya. Itu semua tidak berhak hidup di bumi Pancasila RI yang sejak awal manusianya cinta serta menghargsi keberagaman,” tegas Jeffrey Rawis. (B-Tim/jr)