BENDERRAnews.com, 12/11/21 (Jakarta): Mestinya kita sebagai warga merasa bangga, jika ada prestasi bangsa Indonesia di fora internasional mendaoat apresiasi bangsa-bangsa lain.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa sedihnya ketika melihat Republik Indonesia seringkali dikerdilkan di negara sendiri, dan sebaliknya, dihargai negara-negara besar lain di dunia.
Ia menegaskan, Indonesia merupakan negara besar dengan sejarah besarnya. Kondisi ini harus bisa dimanfaatkan negara Indonesia untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia dalam rangka apa pun.
“Kita ini adalah negara yang besar, tapi kita sering lupa. Indonesia adalah negara besar dengan sejarah besarnya,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peringatan HUT ke-10 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Kampus ABN Partai Nasdem, Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, Kamis (11/11/21).
Namun sayangnya, justru RI dihormati negara lain, tetapi dikerdilkan di negara sendiri. Padahal, posisi Indonesia di dunia internasional semakin dihormati, dihargai dan dipandang oleh negara lain.
“Tapi yang sering saya sedih, posisi kita semakin dihargai, posisi kita semakin dihormati, posisi kita dipandang oleh negara lain, tapi sering di negara sendiri dikerdilkan. Itu yang membuat saya sedih,” ujar Jokowi.
Terbukti dari terpilihnya Indonesia menjadi Presidensi KTT G-20 di tahun 2022 dan Ketua ASEAN pada tahun 2023 mendatang. “Pada posisi itu, sebetulnya baik pada Keketuaan Presidensi G-20 ataupun nantinya setelah jadi Ketua ASEAN, mestinya Indonesia sebagai bangsa dihormati dan juga warga negara Indonesia (WNI) juga akan merasakan kehormatan itu,” jelas Jokowi.
Diungkapkannya, ia ingin WNI dihormati dan dihargai oleh warga negara lain dimanapun berada. “Saya juga ingin, kita semuanya juga ingin, warga negara kita juga dihormati, dihargai oleh warga negara lain dimanapun WNI kita berada,” tukas Presiden Jokowi. (B-BS/jr)