BENDERRAnews.com, 11/1/21 (Jakarta): Lima kandidat disebut-sebut telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo untuk dipilih menjadi calon Kapolri.
Namun, Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ), Michael Umbas menyatakan, Presiden Jokowi tentu akan melihat rekam jejak terkait calon Kapolri tersebut. Michael mengatakan, lima nama calon Kapolri yang diusulkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), semua telah memenuhi kriteria untuk menjadi Kapolri.
Secara teknis dan syarat administratif, lanjut Michael, telah melalui proses yang akuntabel sesuai ketentuan UU 2/2002 tentang Polri.
“Nama yang dikirim nanti adalah sosok yang sebetulnya sudah lama dipilih Jokowi. Jadi beliau sudah menimbang-nimbang nama Kapolri ini sejak Pak Tito diangkat Mendagri. Dengan kata lain calon yang sekarang sudah sreg dan merebut impresi beliau,” ujar Umbas di Jakarta, Sabtu (9/1/21).
BACA JUGA
Diketahui, dari lima nama yang diterima Presiden, hanya ada satu nama yang akan dikirim ke DPR untuk mengikuti fit and proper test. Sosok tersebut, menurut Michael, memiliki kedekatan emosional dengan Presiden, bertangan dingin dan profesional dalam bekerja.
“Pak Jokowi kan selalu lihat rekam jejak. Beliau butuh figur yang memiliki kemampuan dan pengalaman serta teruji dalam menangani berbagai masalah. Lebih dari itu, tentu loyalitas yang tinggi. Sosok ini pernah mendapatkan tugas khusus beliau dan mampu memenuhi harapan,” ujarnya.
Lalu siapa calon yang dimaksud? Michael Umbas mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menyebutkan. “Proses normatif harus dihormati. Namun, sebagai pendukung Pak Jokowi, kami tetap akan dukung penuh siapa pun yang beliau pilih, apalagi ada banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Kapolri baru,” demikian Michael Umbas, seperti dilansir BetitaSatu.com.
Sebelumnya, Menko Polhukam yang juga Ketua Kompolnas Mahfud MD memaparkan kelima calon penerus kepemimpinan Jenderal Pol Idham Azis, seluruhnya menyandang bintang tiga.
“Ini lima nama komjen pol (bintang tiga) yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri,” ujar Mahfud, Jumat (8/1/21).
Kelimanya ialah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar. Kemudian Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo; Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Pol, Arief Sulistyanto; dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Mahfud menyebut, nama-nama yang sudah dikirimkan ke Istana sudah memenuhi syarat sebagai Kapolri selanjutnya. “Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang,” ujar Mahfud MD.
Nama Komjen Listyo
Di bagian lain, beredar informasi, Presiden Joko Widodo disebut telah menunjuk Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri. Nama Komjen Listyo Sigit sebagai pengganti Jenderl Idham Azis segera dikirim ke DPR.
“Ya informasinya demikian (Presiden Jokowi pilih Listyo jadi calon Kapolri),” kata sumber BeritaSatu.com yang dekat dengan Istana, Senin (11/1/21).
Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Listyo lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969. Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo, Jawa Tengah, pada 2011. Kala itu, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
BACA JUGA
Selain itu, pada 2014, Listyo menjadi ajudan Presiden Jokowi. Listyo kemudian menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kabareskrim.
Terdapat beberapa peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim. Salah satu yang menarik yaitu penangkapan terpidana kasus hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra yang telah menjadi buronan selama 11 tahun.
Listyo pun membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra. Skandal tersebut melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.
Pada Desember 2019, Bareskrim juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Insiden yang menimpa Novel itu, terkatung-katung sejak April 2017.
Sesudah resmi ditunjuk oleh Presiden, Listyo akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Rencananya proses tersebut akan digelar dalam waktu dekat. Listyo nantinya diminta menjabarkan program-program yang bakal dilakukan saat nanti memimpin Korps Bhayangkara.
“Kita tunggu saja resminya nanti soal calon Kapolri,” demikian sumber tersebut.
Seperti diberitakan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima nama calon Kapolri kepada Presiden. Selain Listyo, empat nama lainnya yakni yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto, dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto.
Sampai berita ini diturunkan, DPR masih belum menerima surat presiden (supres) dari Presiden mengenai calon Kapolri.
“Sampai hari ini belum menerima surat dari Presiden mengenai calon Kapolri. Tentunya kami dalam posisi menunggu saja dan apabila surat tersebut sudah sampai. Tentunya kami akan melakukan proses sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Senin (11/1/21).
Dasco belum menerima informasi kepastian surpres disampaikan ke DPR. “Sampai saat ini kita belum menerima info, tetapi tentunya Presiden akan menghitung mengenai persyaratan surat harus masuk sebelum batas waktu dari Kapolri yang sekarang pensiun,” ujar Sufmi Dasco Ahmad.
Jenderal Nasrani kedua
Jika Sigit dilantik sebagai Kapolri minggu ini, dia merupakan jenderal beragama Nasrani kedua yang pernah memimpin Korps Bhayangkara. Sebelumnya pernah Polri dipimpin Jenderal Widodo Budidarmo (Periode 1974-1978).
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Pol ldham Azis sebagai Kapolri yang akan pensiun 30 Januari 2021.
Jenderal Widodo disebut sebagai salah satu puncuk pimpinan Polri terbaik. Profesional dan berintegritas tinggi.
Penunjukkan Listyo Sigit sebagai Kapolri, memang sudah diprediksi sebelumnya, karena kedekatan (chemistry) antara dengan Presiden Jokowi.
Prestasi yang ditunjukkan Listyo Sigit setelah baru saja menjadi Kabareskrim akhir tahun 2019 lalu, membuka kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, terungkap, lalu menangkap buronan kelas kakap Joko S Chandra di Malaysia. Demikian Fajar.co.id. (B-BS/FC/jr)