BEMDERRAnews.com, 7/1/21 (Batam): Sejumlah warga Kota Batam, Kepulauan Riau, harus menerima kenyataan mendapat musibah di awal tahun 2021 ini. Di antaranya, beberapa rumah warga rusak akibat ditabrak tongkamg, juga diterjang longsor.
Dilaporkan, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad langsung datang mengecek lokasi longsor di Batu Gajah, Kecamatan Belakang Padang, lalu meminta Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtam) untuk segera melakukan langkah-langkah penanggulangan banjir maupun longsor di kawasan tersebut.
“Tadi sudah saya minta Kepala Disperkimtam agar segera melakukan penanggulangan,” kata Amsakar, Rabu (6/1/21) kemarin.
Disebutkan, longsor di Belakang Padang memang mendesak untuk segera dilakukan penanganan. Karena, dilihat dari luasannya mencapai 300 meter persegi dengan ketinggian di atas tiga meter. Ia menambahkan, anggarannya bisa menggunakan dana belanja tidak terduga sekitar Rp23 miliar. Hanya saja pihaknya masih mencari formula aturan yang tepat bagaimana anggaran tersebut bisa digunakan untuk penanggulangan bencana.
“Tapi yang jelas, ini sudah menjadi prioritas, kalau tidak bisa menggunakan anggaran belanja tidak terduga alternatifnya menunggu APBD Perubahan,” katanya.
Sementara waktu, dalam rangka pencegahan, ia meminta Camat dan Lurah untuk melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi. Dengan begitu diharapkan bisa mencegah terjadinya longsor kembali.
Selanjutnya, Amsakar Achmad melihat lokasi longsor di Batu Gajah, Kecamatan Belakang Padang.
Sementara itu, Camat Belakang Padang, Yudi Admajianto, mengatakan, longsor terjadi tepatnya di wilayah Batu Gajah, Belakang Padang. Akibat derasnya air hujan selama dua hari berturut-turut. “Jadi tanah yang di bukit ini longsor, bahkan kemarin sempat menutup akses jalan di Batu Gajah ini,” ujar Yudi.
Saat ini, menurutnya, sudah dilakukan pembahasan bersama dinas terkait guna penanggulangan tanah longsor tersebut. Sebab memang perlu segera penanganan agar ke depan longsor tidak terjadi kembali.
Musibah hanyutnya tongkang
Sementara itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi memediasi antara pengusaha dan warga yang menjadi korban tongkang di Tanjunguma, Lubukbaja, Sabtu (2/1/21) lalu.
Ia memastikan, rumah warga yang ditabrak tongkang di Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, pada Jumat (1/1/21) tersebut akan diberikan ganti rugi oleh pihak perusahaan pemilik kapal.
“Ini musibah, bukan kemauan kita. Jadi, kita sama-sama berusaha agar permasalahan ini segera selesai,” ujar Rudi saat memimpin pertemuan di SD Negeri 04 Tanjunguma.
Rudi didampingi Kapolresta Barelang, AKBP Yos Guntur dan sejumlah pejabat lain, meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena pihak perusahaan siap mengganti rugi. Karena, kejadian ini merupakan bencana yang tidak terduga.
“Kalau nanti kapalnya sudah ditarik, jangan khawatir. Sebelah saya ada Pak Kapolres, dan kita minta pihak perusahaan segera menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Rudi juga meminta perangkat RT dan RW serta masyarakat dan perusahaan duduk bersama mendata kerugian yang ada. “Seperti sampan, jaring, hingga rumah”, katanya lagi.
Ia mengatakan pula, seyogianya ganti rugi nanti tidak dalam bentuk uang. “Tapi, apa yang rusak diperbaiki, apa yang roboh dibangun. Kalau ganti uang takut tak cukup bangun rumah atau juga lebih,” kata Rudi mengingatkan.
Disebutnya lagi, pihak Pemerintah Kota Batam meminta pengusaha tidak menunda pergantian kerugian. Ia ingin semua cepat selesai. Sehingga, masyarakat tenang dan pengusaha bisa beraktivitas kembali.
Ia juga meminta masyarakat harus rinci dan sama-sama sepakat demi kepuasan bersama ke depannya. “Jangan ada timbul isu-isu negatif. Kita ingin ini cepat selesai karena tidak ada yang mau dapat musibah seperti ini. Sehingga, nantinya pihak perusahaan dapat menyelesaikan segera,” demikian Walikota Rudi, sebagaimana laporan Jeffry Kawulur, Biro Batam. (B-jeff/jr)