BENDERRAnews.com, 13/8/20 (Jakarta): Catatan resmi menunjukkan, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia secara kumulatif terus meningkat setiap harinya. Data Kementerian Kesehatan per hari ini, Rabu (12/8/20) menyebutkan, jumlah kasus positif menjadi 130.718 setelah penambahan kasus baru sebanyak 1.942 kasus.
Meski secara kumulatif kasusnya terlihat banyak, tetapi jumlah kasus aktif atau yang masih sakit tidak sebanyak ini. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan rata-rata kasus aktif di Indonesia masih di bawah rata-rata dunia. Rata-rata kasus aktif di Indonesia secara nasional sekitar 30 persen, masih di bawah angka rata-rata dunia 31,5 persen.
“Jadi misalnya kalau ada 100 orang yang terinfeksi, kemudian yang masih aktif atau sedang sakit saat ini masih ada 31 atau 32 orang. Itu di dunia. Sedangkan rata-rata Indonesia secara nasional di atas angka 30 peeswn-an, jadi sudah di bawah dunia meski tipis,” kata Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dr Dewi Nur Aisyah, dalam dialog “Covid Dalam Angka : Memahami Kasus Aktif di Indonesia,” di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (12/8/20).
Dewi menjelaskan, dengan penambahan kasus tiap hari terlihat jumlah kumulatifnya sangat tinggi. Padahal dari jumlah kasus itu sebagian besar telah sembuh, sebagian lagi meninggal, dan ada masih dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri bagi yang gejala ringan.
Ia mencontohkan, dalam pekan pertama ada 10 kasus aktif, artinya ditemukan 10 kasus baru di mana orangnya belum ada yang sembuh atau pun meninggal. Namun ternyata pada pekan ketiga ada lima orang sembuh, satu meninggal, empat lagi belum sembuh dan tidak meninggal. Empat kasus inilah yang disebut dengan kasus aktif.
Yang paling dikhawatirkan, ada 1,75 persen atau sembilan kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif lebih dari 1.000. Kesembilan wilayah itu ialah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kota Surabaya, Kota Medan, Kota Makassar, dan Kota Semarang.
“Meski jumlah kabupaten/kotanya sedikit hanya sembilan, tetapi ini harus diberikan perhatian ekstra, karena dia menyumbang jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 orang. Di sini mobilitas dan aktivitas tinggi, tetapi tetap jaga protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan jangan sampai bertambah kasus aktifnya,” kata Dewi.
Angka kesembuham
Mengenai angka kesembuhan, Dewi juga menjelaskan, rata-rata dunia saat ini 64,67 persen. Di Indonesia, 19 provinsi mencatatkan angka kesembuhan di atas rata-rata dunia. Sedangkan 15 provinsi lain memiliki angka kesembuhan di bawah rata-rata dunia.
Untuk angka kematian, Dewi juga melaporkan di dunia rata-rata kematian adalah 3,66 peesen dari total kasus positif. Di tingkat kabupaten/kota di Indonesia, ada 177 kabupaten/kota di atas rata-rata dunia atau 34.44 persen, dan 302 kabupaten/kota atau 58,75 persen di bawah rata-rata dunia.
“Kabar baiknya ada 182 kabupaten dan kota yang tidak ada kasus meninggal meskipun ada kasus positifnya,,” kata Dewi.
Dewi mengatakan, ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat yang harus segera dilaksanakan. Pertama, menekan kasus aktif. Putus mata rantai penularan dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan sampai ada kasus baru. Laksanakan protokol kesehatan dengan disipllin di mana pun berada.
Kedua, menekan angka kematian. Ini PR buat pemerintah untuk bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan, memastikan tenaga kesehatan cukup, tempat tidur dan ruang isolasi juga memadai. Masyarakat menjaga daya tahan tubuh dan segera ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan. Ketiga, meningkatkan angka kesembuhan. Caranya jaga imunitas tubuh, makan makanan bergizi, olah raga teratur dan istirahat cukup. (B-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)