BENDERRAnews.com, 1/7/20 (Jakarta): Namanya termasuk yang mengemuka sepanjang era 70 hingga 80-an. Namun kini, sosok aktris Rieka Suatan ini tentu masih asing di telinga penikmat hiburan Tanah Air.
Padahal bukan sembarangan, Rieka Suatan merupakan bintang film terkenal pada masanya, hingga sempat diundang ke ‘istana’ Keluarga Cendana. Demikian Grid.ID, edisi Senin (29/6/20) jam 07:29 WIB.
Film Rieka Suatan yang tenar ketika itu ialah Bunga-bunga SMA besutan Matnoor Tindoan serta produser Salam Setiadi yang saat itu sangat digandrungi para remaja.
Rieka beradu akting dengan Pong Hardjatmo, Lydia Kandou, Zainal Abidin, dan artis lainnya.
Film yang cukup tenar lainnya, yaitu Semusim Lalu. Ia bermain bersama Bambang Irawan, RD Ismail, Hardjo Muljo.
Rieka juga pernah membintangi sinetron Kami sebagai Dokter dan Lurah. Ia bermain bersama WD Mochtar dan Ade Irawan.
Di sela-sela bermain film, Rieka terkadang mengikuti sejumlah kegiatan sosial dengan membuka Yayasan Rieka’s Atelier.
Yayasan itu bergerak di bidang pendidikan seni kerajinan tangan.
Ya, ketenaran dan harta melimpah diraihnya kala itu.
Pelatihan seni ketrampilam
Akan tetapi, memasuki usia senjanya, Rieka lebih sering aktif di dunia Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), maupun Dharma Wanita untuk memberikan pelatihan seni keterampilan.
Rieka telah melanglang buana selama 40 tahun di dunia sosial maupun keartisannya.
Bahkan telah menyambangi 33 Provinsi Kabupaten/Kota dan 5220 Kecamatan seluruh Indonesia.
Hingga akhirnya, Rieka diterima dan dipuji Ibu Negara Tien Soeharto di rumah Keluarga Cendana pada tahun 1983, karena telah menunjang program pemerintah dalam bidang seni keterampilan.
Penderitaan di hari tua
Kini umur Rieka telah mencapai 74 tahun, bagi seumur Rieka yang tak muda lagi ingin sekali merasakan hidup tenang.
Akan tetapi bukan ketenangan yang didapatkan, justru penderitaan karena Rieka kini mengalami konflik dengan anak kandungnya. Bahkan, demikian Grid.ID, hartanya habis dibawa kabur oleh anak kandung tersebut.
Malahan dirinya mendapatkan pelakukan kekerasan oleh anaknya dan menantunya itu.
“Saya inginnya hari tua saya tenang, ini malah diperlakukan seperti itu. Anak-anak tidak ada yang peduli lagi, hanya satu anak keempat saya yang masih peduli,” ujar Rieka saat ditemui Wartakota di kediamannya di Perum Griya Mardani Cikunir, Blok B Nomor 3B RT 001 RW 012, Kelurahan Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan pada 28 November 2019 lalu.
Rumah untuk empat anak
Rieka menceritakan sederet kepiluannya yang mendapatkan perlakukan tak pantas dari anak kandungnya.
Semua itu berawal ketika anak ketiganya bernama Widianti dinikahi oleh Dwi Julianto Kusuma.
Ketika itu ia menjual rumahnya di kawasan Kalimalang Jakarta Timur, dan membeli empat rumah untuk ditempati keempat anaknya dalam satu komplek di kawasan Bekasi.
Kemudian, Rieka menyerahkan uang sebesar Rp175 juta kepada menantu dan anaknya untuk dibuatkan sertifikat.
“Benar dibuatin sertifikat, tapi malah semuanya atas nama dia,” tambahnya.
Hal yang memilukan lagi, ketika Rieka pulang ke rumahnya di Bekasi itu, semua barang dan perabot rumah miliknya kosong dibawa anaknya.
Ketika tahu semua barang miliknya dibawa ke rumah anaknya di daerah Tebet Jakarta Selatan, dirinya mendatangi untuk meminta kembali.
“Ketika di sana, saya engga boleh masuk. Saya didorong ditendang sama anaknya. Suami anak saya juga ikut tarik saya keluar pagar. Saya yang didampingi cucu nangis kala itu,” ujarnya sambil berkaca-kaca.
Penipuan, penggelapan dan penganiayaan
Tak kuat atas kejadian yang menimpanya, Rieka akhirnya melaporkan anak dan menantunya ke Polres Metro Bekasi Kota soal penipuan atau penggelapan dan Polsek Tebet soal penganiayaan.
“Yang di Polres Bekasi Kota saya lapor Juli 2018 lalu, di Polsek Tebet 3 September 2018 lalu. Saya tidak ikuti lagi perkembangannya, karena saya sudah sakit-sakitan dan tua,” ungkapnya.
Bahkan dikarenakan memikirkan persoalan yang dialaminya ini, Rieka sempat jatuh sakit hingga dirawat di RSUD Kota Bekasi selama satu pekan.
“Saya dirawat dari 13 sampai 18 November 2019. Saya sakit diabetes, kekurangan kalium hingga gejala stroke,” tutur Rieka.
Terancam diusir dari rumah
Kini Rieka dirawat oleh asistennya kala itu yang telah menemaninya selama 25 tahun.
Saat ini Rieka terancam terusir dari rumah yang sisa separuh miliknya oleh anaknya.
Pasalnya, rumah yang ditinggalinya sudah atas namanya anak.
“Ya ini di rumah juga begini adanya, barang-barang juga apa adanya. Saya terancam diusir karena kan sertifikat atas nama dia gara-gara saya ditipu waktu itu,” tambahnya.
“Tinggal tunggu mati saja…”
Rieka hanya berharap anaknya Widianti serta menantunya berubah dan meminta maaf kepada dirinya. Termasuk anak-anak lainnya agar bisa lebih peduli dan menemaninya di masa tua.
“Saya ini tinggal nunggu mati saja, saya ingin tenang. Jangan malah ada masalah gini diujung umur saya. Anak saya keempat doang yang masih ngurus dan perhatikan saya. Sisanya tidak, apalagi Widianti malah ancam-ancam saya,” kata Rieka yang terbata-bata saat bercerita.
Rieka menambahkan, baru berani menceritakan hal pahit ini ke media dikarenakan agar menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat, khususnya kalangan artis. Bahwa penting sekali dalam mendidik anak serta memilih menantu bagi anaknya.
“Ya Allah bagaimana caranya memberi sadar anak-anak saya. Saya pesan ke teman-teman saya atau masyarakat umum agar milih mantu hati-hati karena baik laki-laki maupun perempuan sama aja,” tuturnya.
“Awal datang baik terhadap kita, tapi malah mempengaruhi anak bisa jahat seperti ini. Tidak menghargai orang tua, ini juga jadi pelajaran agar selalu mendidik anak untuk tetap berbakti ke orang tuanya,” demikian Rieka Suatan, yang bermarga Minahasa/Manado ini. (B-GI/WK/jr)