BENDERRAnews.com, 4/5/20 (Jakarta): Wabah virus corona selama beberapa bulan ini telah memunculkan cerita-cerita pilu mengenai kepergian tenaga medis yang bertugas menangani pasien Covid-19.
Hal ini membuat Lippo Group tergerak untuk memastikan keamanan dan kesehatan pekerja medis yang berada di garis depan penanganan Covid-19.
Sebagaimana dikemukakan Deputy President Director Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, pihak Siloam telah menerapkan protokol penanganan pasien dan tenaga medis sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO). Siloam juga akan melindungi para tenaga medis itu dengan sebaik-baiknya tanpa kompromi.
Petugas medis Siloam, tegasnya, dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) untuk memastikan kesehatan diri dan pasien. Tak hanya itu, Siloam bahkan memberikan tunjangan tambahan untuk para petugas kesehatan karena mempertaruhkan keamanan diri di garis terdepan untuk menangani wabah corona.
Tidak kompromi beri perlindungan
Selain itu, menurutnya, secara rutin melakukan pemeriksaan swab untuk mendeteksi kesehatan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien terduga Covid-19. Bahkan, Lippo Group juga mendatangkan alat bantu pernafasan atau ventilator, agar penanganan Covid-19 oleh tenaga medis Siloam semakin optimal.
“Lippo Group tidak kompromi dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga medis di Siloam yang turut membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Kami juga memberikan tunjangan tambahan sekaligus memastikan petugas mendapat cukup istirahat,” ujar Caroline dalam keterangannya, Selasa (28/4/20) pekan lalu.
Caroline mengatakan, berdasar data WHO, petugas kesehatan menghadapi risiko di dua kondisi. Pertama, akibat kekurangan alat pelindung diri, sehingga beberapa terinfeksi di rumah sakit. Kedua, terinfeksi di luar rumah sakit, di rumah atau komunitas mereka.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan, para tenaga medis terinfeksi karena pengenalan gejala Covid-19 yang lambat dan kurangnya pengalaman dalam menangani patogen pernapasan. Tenaga medis juga terpapar akibat periode bekerja yang panjang dan istirahat yang kurang. Juga kurangnya alat pelindung diri.
Beri pelatihan tambahan
Karena itu, sejalan dengan anjuran WHO, Siloam Grup memberi pelatihan tambahan kepada tenaga medis untuk benar-benar mengenali penyakit pernapasan. Karena berdasar temuan WHO, banyak petugas medis terpapar Covid-19 dari ruang perawatan yang tidak menangani penyakit menular, atau ruang perawatan pasien lanjut usia.
Siloam juga menerapkan anjuran WHO dengan terus memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang coronavirus, bagaimana penularannya dan bagaimana cara terbaik untuk melindungi diri. “Siloam juga berkomitmen untuk menyediakan alat pelindung diri yang memadai kepada tenaga medis kami, karena alat pelindung diri menjadi kunci agar tenaga medis aman ketika bekerja,” ujar Caroline, sebagaimana juga dilansir Sindonews.com.
Dapat istirahat cukup
Selain itu, Siloam juga memastikan bahwa tenaga medis yang bekerja menangani Covid-19 mendapatkan istirahat yang cukup, juga dilakukan shift secara rutin agar mereka tetap bugar dan tidak stres ketika menangani pasien Covid-19.
Pasalnya, menurut temuan WHO, seringkali ketika tenaga kesehatan lelah dan stres kurang waspada ketika menggunakan peralatan pelindung pribadi.
Hal lain, sesuai anjuran WHO, Siloam pun menerapkan berbagai aturan sebagai langkah pencegahan agar Covid-19 tidak semakin menyebar.
Caroline menegaskan, Siloam berkomitmen untuk melindungi pasien sekaligus melindungi tenaga kesehatan. Siloam juga terus mengevaluasi protokol perlindungan dan pencegahan Covid19 agar selalu sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Berdasarkan pembelajaran tersebut, Siloam Hospitals Group telah menerapkan beberapa best practice demi keamanan pasien, pengunjung, tenaga medis, dan komunitas sekitar. Kami memberikan beberapa panduan yang telah diterapkan di setiap rumah sakit kami dan juga membagikan langkah-langkah yang perlu menjadi perhatian dan prioritas kita bersama,” ujar Caaroline Riady. (B-SD/jr)