BENDERRAnews, 11/2/20 (Teheran): Sesudah sempat membantah, Iran akhirnya mengakui dengan mengatakan, militernya secara tidak sengaja menembak jatuh jet penumpang Ukraina, yang menewaskan semua penumpang atau 176 orang di dalamnya. Demikian dilaporkan TV Pemerintah Iran.
Pernyataan itu menyebutkan penembakan itu dilakukan karena kesalahan manusia setelah pesawat jet berpenumpang sipil itu mendekat pusat militer sensitif milik Pengawal Revolusi Iran, pasukan yang dibentuk untuk mempertahankan sistem Islam negara itu.
“Salah sasaran karena pesawat itu dikiran target musuh, jet itu terkena rudal,” demikian pernyataan media Pemerintah Iran.
“Dalam kondisi seperti itu, dikarenakan kesalahan manusia dan dalam cara yang tak disengaja, penerbangan itu ditembak,” demikian pernyataan militer Iran.
Minta maaf
Pihak militer Iran pun meminta maaf atas musibah itu dan menyatakan akan memperbaiki sistemnya untuk mencegah terulangnya kesalahan serupa di masa mendatang.
Militer Iran menyatakan akan bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut. “Mereka yang melakukan akan dimintai pertanggungjawaban,” tambahnya.
Iran sebelumnya membantah tuduhan, misilnya menjatuhkan pesawat di dekat ibu kota, Teheran, pada Rabu (8/1/20).
Sementara Pemerintah AS dan Kanada meyakini Iran menembak jatuh pesawat Ukraina dengan rudal, secara tidak sengaja. Pernyataan keduanya mengutip data intelijen mereka.
Kesalahan yang tak termaafkan
Adapun Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sebuah tweet-nya mengatakan, kecelakaan mengerikan pesawat itu merupakan kesalahan yang tak termaafkan.
Jatuhnya Ukraina International Airlines itu terjadi beberapa jam setelah Iran melakukan serangan rudal pada dua pangkalan udara yang menampung pasukan AS di Irak.
Penerbangan Ukraina, yang menuju ke kota Toronto Kanada melalui ibukota Ukraina, Kyiv, jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini tak lama setelah tinggal landas.
Media AS berspekulasi, pesawat Ukraina itu dikira sebagai pesawat perang saat Iran bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan AS.
Serangan udara Iran diluncurkan sebagai pembalasan atas pembunuhan jenderal Iran, Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari.
Dalam sebuah tweet pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengataka, AS harus bertanggung jawab atas jatuhnya jet Ukraina.
Dalam kecelakaa pesawat itu, korban tewas sebanyak 82 warga Iran, 57 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Sisanya warga negara dari Swedia, Inggris, Afghanistan dan Jerman. Demikian BBC melansir. (B-BBC/BS/jr)