BENDERRAnews, 7/11/19 (Magelang): Kini, rumah sakit hasil kemitraan Nahdlatul Ulama lewat Yayasan Syubbanul Wathon dan Lippo Group melalui Siloam Hispitals, telah diresmikan.
Sehari menjelang peresmian, Pendiri (Founder) Lippo Group, Mochtar Riady, bersama Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Abdul Halim Iskandar, dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon serta Pengasuh Pesantren API Salafi Tegalrejo, Muhammad Yusuf Chudlori meninjau Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon, di Tegalrejo, Magelang, Rabu (6/11/19).
Diharapkan, rumah sakit hasil kemitraan memberikan kesejahteraan kesehatan bagi santri dan masyarakat di Magelang.
Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady usai meninjau menuturkan, salah satu meningkatnya kesejahteraan masyarakat harus didukung dengan fasilitas kesehatan. Ia pun merasa bangga bisa memfasilitasi membangun rumah sakit dengan standar yang baik di Magelang.
“Salah satu kemiskinan di daerah itu adalah kekurangan fasilitas kesehatan. Saya merasa berbahagia, diberi kesampatan untuk berpartisipasi untuk membangun rumah sakit ini. Semoga kerja sama kemitraan ini bisa berlanjut oleh semua pihak,” papar Mochtar Riady.
Bisa memberdayakan masyarakat
Ketua Yayasan Syubbanul Wathon dan Pengasuh Pesantren API Salafi Tegalrejo, Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan, peresmian rumah sakit ini agar bisa memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, terlebih bagi para santri.
“Kerja sama ini sangat membahagiakan karena masyarakat akan terlayani kebutuhan kesehatannya. RSU Syubbanul Wathon memiliki fasilitas kesehatan modern, sehingga masyarakat Tegalrejo, Magelang dan sekitarnya tidak perlu pergi ke kota lain untuk berobat,” kata Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yus.
Gus Yus pun berharap dengan hadirnya rumah sakit kemitraan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Khususnya dengan hadirnya pelayanan BPJS Kesehatan.
RSU Syubbanul Wathon dibangun di atas lahan seluas 4.800 meter persegi, dengan total luas bangunan 6.000 meter persegi yang terdiri dari tiga lantai. Selain menghadirkan peralatan modern, RSU Syubbanul Wathon akan dilayani lebih kurang 60 dokter, perawat, dan tenaga medis profesional lainnya. RSU Syubbanul Wathon juga menyerap tenaga kerja lokal yang akan dilengkapi pelatihan intensif untuk memenuhi kebutuhan sumber daya operasional di rumah sakit tersebut. Demikian BeritaSatu.com. (B-BS/jr)