BENDERRAnews, 31/10/19 (Jakarta): Ekonomi Indonesia tetap tangguh di tengah gejolak perekonomian global yang mengalami gangguan berat akibat efek ‘perang dagang’ AS-RRT, ‘aksi Brexit’ oleh Inggris serta pelambatan kinerja ekspor banyak kawasan.
Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, ekonomi Indonesia cukup kuat di tengah perlambatan global. Tahun ini, ekonomi Indonesia diproyeksikan bisa tumbuh 5,1 persen.
“Negara lain, ekonominya menurun bahkan resesi, tahun ini growth kita mendekati 5,1 persen, tahun depan mengarahkan ke 5,3 persen. Insyallah bisa,” kata Perry di CEO Networking di Jakarta, Kamis (31/10/19).
Disebut Perry, target pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tercapai dengan konsumsi domestik dan investasi. Selain itu, tingkat inflasi yang terjaga mampu menopang hal tersebut.
Pertumbuhan domestik baru
Dia mengasumsikan, ekonomi Tanah Air harus bisa tahan banting ibarat tokoh Chuck Noland yang diperankan oleh aktor kawakan Tom Hanks, dalam film Cast Away (2000). Film itu berkisah mengenai Chuck yang seorang diri harus bertahan di pulau terpencil.
“We have to search new sources for domestic growth (Kita harus mencari sumber pertumbuhan domestik baru),” kata dia.
Adapun, saat ini nilai tukar rupiah juga cukup terjaga setelah pada tahun sebelumnya ada depresiasi. Perry mengatakan saat ini nilai tukar rupiah cukup stabil. Perry menambahkan pihaknya memiliki beberapa skenario terkait dengan suku bunga acuan di 2020.
“Berdasarkan skenario, underlying asumsi kami ekonomi global tahun ini tumbuh 3 persen dan growth tahun depan 3,1 persen dengan asumsi trade war ada kesepakatan,” kata Perry Warjiyo, seperti diberitakan Investor Daily. (B-ID/BS/jr)