BENDERRAnews, 12/9/19 (Jakarta): Atasnama Pemerintah RI, pihak Kementerian Sosial menyiapkan makam Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie tepat di sebelah makam istrinya Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.
“Pak Habibie akan dimakamkan di Blok M, No 120, sedangkan Ibu Ainun di sebelahnya No 121,” kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Sosiap (Kemensos), Sonny W Manalu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (12/9/19).
Kemsos merupakan institusi yang mengelola Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata, sebagaimana seluruh makam para pahlawan lainnya, termasuk juga nantinya makam Habibie akan dilakukan perawatan terbaik bahkan memfasilitasi keluarganya yang datang ziarah.
Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/19) pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan sejak 1 September 2019 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSAPD) Gatot Subroto Jakarta.
Ia meninggal akibat alami kegagalan jantung. Sebagaimana diketahui pada 2018 Habibie telah menjalani perawatan dan operasi akibat kebocoran katup jantung.
Proses penggalian makam dilakukan sejak Rabu malam, rencananya pemakaman akan dilakukan pada Kamis (12/9) siang usai shalat Dhuhur.
Sebelumnya, saat Ainun Habibie meninggal pada 22 Mei 2010 di Munchen, Jerman dan dimakamkan di TMPU Kalibata, Habibie juga sudah berpesan jika meninggal agar dimakamkan di sebelah istrinya. Demikian Kantor Berita ANTARA.
Hari berkabung nasional
Pemerintah pusat trkah menetapkan hari berkabung nasional wafatnya Presiden BJ Habibie, Rabu (11/9/19).
Selengkapnya, Pemerintah mengajak seluruh masyarakat mengibarkan bendera merah putih setengah tiang pada 12-14 September 2019.
Pemerintah menetapkan hari berkabung nasional atas wafatnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie pukul 18.05 WIB, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9/19)
Terkait itu, dari Bogor dilaporkan, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim pun instruksikan setiap kantor pemerintah di Kota Bogor kibarkan bendera setengah tiang.
“Semua instalasi Pemerintah di Kota Bogor diminta melaksanakan arahan Mensesneg dan memberi penghormatan setinggi tingginya untuk Almarhum BJ Habiebie,” kata Dedie, Rabu (11/9/19) malam.
Ia pun menyebut, warga Kota Bogor sangat kehilangan sosok BJ Habibie. Dedie pun melihat, sosok BJ Habibie merupakan bapak demokrasi.
“Sebuah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia atas wafatnya Bapak BJ. Habibie seorang tokoh yang membawa kita ke kondisi demokrasi seperti yang kita nikmati saat ini. Kami mendoakan semoga Allah SWT melapangkannya menuju surga,” tutur Dedie Rachim.
Dibentuk sebagai peneliti
Rasa duka mendalam disampaikan berbagai pihak, baik itu tokoh politik, birokrat, rohaniwan, hingga warga awam, ternasuk Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko atas berpulangnya tokoh bangsa dan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) BJ Habibie.
Banyak kenangan yang Handoko alami dengan Presiden Republik Indonesia ketiga itu yang juga dikenal bapak teknologi Indonesia.
“Saya bertatap muka dengan beliau pertama kali pada saat audiensi sebagai peserta Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI saat saya SMA, dan beliau sebagai Menristek (Menteri Riset dan Teknologi),” katanya di Jakarta, Rabu (11/9/19).
Lalu, saat dirinya lulus SMA, Handoko bertemu kembali sebagai penerima beasiswa Kementerian Riset Teknologi kala itu untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri.
“Relasi lebih intens terjadi setelah saya menjadi penerima Habibie Award pada tahun 2004, dan kemudian menjadi tim penilai di Habibie Center sampai saat ini,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, secara personal, Handoko merasa Habibie menjadi bagian yang turut membentuk karier dirinya sebagai peneliti.
Kiprah BJ Habibie di bidang Iptek dan teknologi cukup luar biasa, salah satunya berhasil membuat pesawat N250. Penerbangan perdana pesawat itu menandai peringatan hari kebangkitan teknologi nasional (Hakteknas). Tahun ini Hakteknas telah memasuki peringatan ke-24 pascapenerbangan perdana pesawat itu 10 Agustus 1995. Demikian Suaea Pembaruan. (B-ANT/SP/BS/jr)