BENDERRAnews, 29/8/19 (New Delhi): Tampil sebagai pembicara pada acara Roundtable Discussion on India-Indonesia Relations di New Delhi, India, Selasa (27/8/19), Danseskoal TNI AL memaparkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dilaporkan, Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal), Laksamana Muda Amarulla Octavian, menjadi pembicara pertama pada diskusi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI di New Delhi, India, bersama Delhi Policy Group (DPG).
Gelar ini dilakukan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomasi penuh India-Indonesia.
Sebagai pembicara utama, Wakil Menteri Luar Negeri India, Vijay Thakur Singh, dimana ia menyampaikan kilas balik hubungan diplomasi kedua negara, hingga rencana kerja sama ke depan yang lebih saling menguntungkan.
Hadir Duta Besar RI untuk India, Sidharto Suryodipuro bersama beberapa mantan duta besar India untuk Indonesia sebagai peserta diskusi. Beberapa professor dari Jawaharlal Nehru University dan lembaga think tank serta para pakar maupun peneliti juga aktif memberikan argumentasi.
Visi poros maritim
Sebagai pembicara pertama dari sesi pertama, Danseskoal Laksda Amarulla Octavian membahas dinamika lingkungan strategis di kawasan perairan Asia Tenggara.
Hal itu seiring dengan bertemunya visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan visi pemerintah India yang disebut Act East Policy.
Kepentingan nasional Indonesia atas Samudera Hindia juga dibahas secara komprehensif dan mendapat apresiasi dari peserta diskusi.
Pembicara lain dari Indonesia ialah pakar dari LIPI, Dewi Fortuna Anwar. Juga Siswo Pramono dari Kementerian Luar Negeri RI.
Berlanjut di Mumbai
Diskusi berlanjut pada keesokan harinya, Rabu (28/8/19), yang diselenggarakan oleh Gateway House di Mumbai, India.
Acara ini dihadiri pula oleh Konsul Jenderal RI di Mumbai, Ade Sukendar.
Perspektif akademik digunakan sebagai pembahasan bersama pentingnya hubungan bilateral Indonesia-India di masa mendatang dalam konteks Indo-Pasifik. (B-BS/jr)