BENDERRAnews, 9/7/19 (Jakarta): Golkar menyerahkan sepenuhnya penentuan menteri kabinet kepada Presiden Joko Widodo. Namun, Partai Golkar yang pasti mempunyai kader-kader terbaik jika diminta Jokowi menjadi menteri di kabinetnye.
“Kami sudah serahkan sepenuhnya pada pemilik otoritas (Jokowi),” ujar Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, di Hotel Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/19).
Partai Golkar, menurutnya, akan melihat, apakah Jokowi meminta nama orang yang bakal membantunya di kabinet. Jika tidak diminta, Partai Golkar tidak akan memaksakan untuk memasukkan nama calon menteri.
“Dia (Jokowi) minta enggak orangnya sama kita. Kalau dia minta, ya dia harus bicarakan. tapi kalau dia bilang ini orangnya, ya kan enggak bisa dibantah juga,” tandasnya.
Disebut Andi, Partai Golkar juga tentunya akan mempertimbangkan latar belakang, rekam jejak, dan kompetensi nama-nama orang yang menjadi menteri. Hal tersebut penting agar Golkar bisa menyumbang menteri yang berkualitas untuk Jokowi.
“Jadi, kita lihat porto folio seseorang untuk menjadi menteri Pak Jokowi. (Kalau soal jumlah) Kita ingin sebanyak-sebanyaknya. Tapi ya Pak Jokowi lah yang tahu itu. Masak kita bicara sesuatu yang bukan domain kita,” tuturnya seperti diberitakan Suara Pembaruan dan dilansir BeritaSatu.com.
Dipercaya Jokowi
Sementara itu, Pengamat politik dari Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menilai, sosok Ketua Umum DPP Partai (PG) Golkar mendatang harus diisi oleh orang yang bisa dipercaya oleh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Partai Golkar merupakan salah satu partai yang cenderung diandalkan Jokowi untuk menjamin stabilitas politik.
“Ini tentu dipengaruhi oleh apakah Pak Jokowi memiliki keyakinan bahwa Ketua Umum Golkar nanti mampu menjaga stabilitas politik,” ujar Burhanuddin Hotel Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/19).
Disebut Burhanuddin, perebutan Ketua Umum (Ketum) DPP PG memang tidak hanya tergantung dinamika internal partai. Namun, menurutnya, juga dipengaruhi oleh restu dari kekuasaan.
“Bisa saja didominasi oleh variabel di luar sidang Munas. Apa itu? Yaitu soal tiket atau restu yang diberikan oleh Jokowi. Saya masih yakin dengan tesis siapapun yang menang di Munas sangat ditentukan apakah mengantongi restu dari kekuasaan atau tidak,” jelasnya.
Burhanuddin menduga, Jokowi sebenarnya sudah mempunyai pilihan siapa yang layak didukung menjadi Ketum DPP PG. Namun, dukungan tersebut bakal disampaikan di detik-detik terakhir Munas.
“Pak Jokowi juga tentu tidak hanya melihat dari kedekatan saja dan leadership, tetapi juga bagaimana Ketum tersebut menjamin stabilitas di internal Golkar dan stabilitas politik,” ujarnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dipastikan akan kembali maju mencalonkan diri sebagai Ketum DPP PG pada Munas mendatang. Airlangga mengaku didukung 34 DPD Tingkat I Golkar dan ada sinyal Jokowi mendukungnya.
Airlangga bakal ditantang oleh Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketua DPR RI. Pria yang biasa disapa Bamsoet ini mengklaim mendapat dukungan dari ratusan DPD Tingkat II Golkar dan sejumlah senior Partai Golkar. (B-SP/BS/jr)