BENDERRAnews 28/5/19 (Jakarta): Publik kini merasa lega, karena pihal Polri telah mengidentifikasi aktor intelektual dan penyandang dana terkait aksi kerusuhan massa, di depan Gedung Bawaslu dan beberapa tempat lainnya, di Jakarta, tanggal 21-22 Mei 2019 lalu.
Dalam siaran persnya, DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) menyatakan sangat mengapresiasi jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta aparat keamanan lainnya yang bahu membahu mengamankan sekaligus membongkar sepak terjang para ‘penumpang gelap’ aksi 22 Mei 2019 tersebut.
“Publik tentu kini merasa lega karena Polri dan TNI sudah berhasil mendeteksi sekaligus mengindentifikasi aktor intelekual dan penyandang dana aksi kerusuhan tersebut. Aktornya harus dihukum seberat-beratnya agar bisa menimbukan efek jera dan guna menjadi peringatan keras kepada yang lain untuk jangan main-main dengan keutuhan NKRI serta nyawa warga negaranya,” demikian pernyataan DPP GPPMP yang disampaikan melalui Ketua DPP GPPMP Bidang Litbang dan Politik, Jeirry Sumampouw, serta Wakil Ketua Tim Satkersus DPP GPPMP, Michael Umbas, di Jakarta, Selasa (28/5/19).
DPP GPPMP juga meminta atensi serius Pemerintah dan Aparat Keamanan Negara agar lebih tegas dalam menindak kelompok-kelompok perusuh serta pelaku teror di republik ini. “Merek yang sudah tertangkap dan aktor yang sudah teridentifikasi, menjadi media penting untuk membongkar lebih jauh jaringan mereka. Jangan berhenti pada para tersangka dan aktor itu,” demikian DPP GPPMP, yang juga mendapat dukungan positif dari jajaran Dewan Penasihat (Wanhat), dan Dewan Pembina (Wanbin) GPPMP, melalui Max Wilar (Sekretaris Wanhat) serta Roy Maningkas (Anggota Wanbin).
Sejumlah fungsionaris DPP GPPMP seperti Jerry Rampen (Bendum, yang juga lawyer), Adrian Tapada (Wakil Ketua Tim Satkersus), Ventje Parera (salah satu Ketua DPP) dan Nino Bolang Manoppo (Anggota Wanbin) tak lupa mengingatkan para perusuh Negara untuk berhenti memprovokasi serta menteror publik, karena pasti akan berhadap-hadpan dengan barisan pro Merah Putih dari seluruh Indonesia
Segera diungkap
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh berbagai media, Polri telah mengidentifikasi aktor intelektual dan penyandang dana terkait aksi kerusuhan massa, di depan Gedung Bawaslu dan beberapa tempat lainnya, di Ibukota Jakarta.
“Ya sudah mengidentifikasi pendanaan dan aktor intelektual. Saat ini fokus pemeriksaan terhadap enam tersangka dulu. Nanti baru akan diungkap siapa aktor intelektual dan pendanaannya,” ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada BeritaSatu.com, Selasa (28/5/19).
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Polri dan TNI siap melakukan pengamanan terkait jalannya persidangan gugatan Pilpres, di Mahkamah Konstitusi (MK), bulan Juni mendatang.
“Itu nanti kan dilakukan setelah lebaran sidangnya. Kita lakukan persiapan, nanti sebelum lebaran atau sesudah lebaran baru kita rencanakan pengamanan, kita masih menunggu dari intelijen. Saat ini tetap dilakukan pengamanan. Masih ada pengamanan (di MK). Intinya Polri siap melakukan pengamanan setiap kegiatan masyarakat,” kata Argo.
“Sudah dibuka tadi malam. Ya itu kan pakai batu (MCB) tidak bisa langsung diangkat. Kalau itu dari plastik gampang kita angkat. Itu membutuhkan crane-crane, waktunya berjam-jam,” jelas Argo.
Selanjutnya, Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir mengatakan, semua ruas jalan yang sebelumnya ditutup terkait aksi unjuk rasa massa, kini sudah dibuka kembali.