BENDERRAnews, 28/4/19 (Jakarta): Sebuah prestasi bisnis kembali dicapai Grab, yang baru saja mencapai level ‘decacorn’, sebutan untuk perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi sebesar US$10 miliar. Atau 10 kali lipat dari nilai valusasi yang dimiliki startup ‘unicorn’ (=nilai valuasi ‘unicorn’ ditetapkan di atas Rp1 triliun).
Bagi Garb, ini merupakan pencapaian terbesar sejak berdiri pada 2012 lalu. Apalagi Grab merupakan startup pertama di kawasan Asia Tenggara yang menyandang gelar tersebut.
Salah satu pendiri sekaligus CEO Grab, Anthony Tan menyampaikan, meskipun gelar ‘decacorn’ dianggap sebagai sesuatu yang besar bagi sebuah startup, gelar tersebut bukan hal penting jika Grab tidak membawa dampak lebih hebat lagi bagi masyarakat.
“Yang penting itu bukan (gelar) ‘decacorn’-nya. Yang terpenting adalah bagaimana Grab bisa memberikan dampak yang baik bagi Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” kata Anthony Tan, di acara pengumuman pendanaan terbaru yang diterima Grab, di gedung Lippo Kuningan, Jakarta, Rabu (6/3/19) lalu.
Pemimpin layanan transportasi
Sementara itu, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan, gelar ‘decacorn’ memang menjadi bukti kepercayaan para investor untuk berinvestasi di Grab.
Tetapi seperti disampaikan oleh Anthony Tan, Ridzki juga menegaskan, yang terpenting ialah bagaimana Grab telah memberikan dampak besar. Dan juga telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Saat ini Grab menjadi pemimpin dalam layanan transportasi on-demand yang menguasai 60 persen pangsa pasar roda dua, serta menguasai 70 persen pangsa pasar roda empat.
“Sekali lagi, ini bukan hanya soal pangsa pasarnya, tetapi sebagai bukti kepercayaan masyarakat. Ini adalah komitmen dua arah, bagaimana pelanggan menggunakan layanan kita, dan kita memberikan pelayanan terbaik, memperhatikan keamanan dan juga teknologi,” kata Ridzki Kramadibrata.
Tiga fokus utama
Seiring dengan status ‘decacorn’ yang disandang Grab, Ridzki menambahkan, Grab juga berkomitmen untuk berkontribusi lebih besar lagi kepada Indonesia, yang merupakan pasar terpenting bagi Grab.
Ada tiga hal yang akan dilakukan. Pertama, memberdayakan lebih banyak lagi wirausahawan mikro, sebab Grab meyakini mereka merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Yang kedua adalah pengembangan talenta-talenta teknologi, di mana hal tersebut menjadi elemen penting untuk keberhasilan Indonesia dan juga keberhasilan bisnis Grab,” kata Ridzki.
Hal ketiga yang juga akan difokuskan, ialah, mengakselerasi startup-startup Indonesia, serta menyediakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang startup.
Disebutkan, tahun lalu, Grab juga sudah meluncurkan Grab Ventures Velocity, sebuah program yang khusus bertujuan untuk mendukung startup-startup yang sedang berkembang lebih lanjut (scale-up).
Beberapa dukungan yang diberikan program ini kepada startup terpilih mulai dari akses terhadap pasar (market access), mentorship, keahlian teknologi, hingga investasi strategis. Tiga startup yang terpilih dalam program ini yaitu Sejasa, Minutes Apps dan BookMyShow.
“Menurut kami, Grab sebaga SuperApp tidak berdiri sendiri. Kami membuka platform partner, sehingga pertumbuhan startup itu penting. Karena mereka lah yang mengetahui apa yang terbaik untuk melayani area layanan mereka yang bisa kita integrate ke dalam aplikasi Grab, memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya, dan juga meningkatkan nilai bagi startup tersebut maupun bagi Grab,” ujar Ridzki seperti dilansir BeritaSatu.com.
Total pendanaan US$4,5 M
Gelar ‘decacorn’ didapatkan Grab setelah berhasil menerima total pendanaan senilai lebih dari US$4,5 miliar pada putaran pendanaan series H. Dalam putaran tersebut, investasi paling baru dan terbesar datang dari SoftBank Vision Fund (SVF) senilai US$1,46 miliar.
Investor Iain yang termasuk dalam putaran pendanaan Series H ialah Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, danYamaha Motor.
Ridzki menyampaikan, meskipun telah mendapatkan pendanaan yang cukup besar pada seri H tersebut, Grab masih membuka kesempatan bagi para investor untuk melakukan pendanaan di putaran pendanaan seri ini.
“Pendanaan ini (dari SoftBank Vision Fund) bukan yang terakhir. Kami masih melihat minat yang sangat besar dari global investor maupun regional investor, sehingga kami masih akan membuka kesempatan,” kata Ridzky Kramadibrata. (B-BS/jr)