BENDERRAnews, 25/4/19 (Jakarta): Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 harus sukses, aman dan lancar. Itu sebabnya, aparat keamanan melakukan aksi siaga di berbagai pelosok Nusantara, termasuk di ibukota negara, Jakarta.
Terkait itu, pihak Mabes Polri tutup mulut mengenai angka pasti ribuan anggota Brimob dari daerah yang didatangkan dan disiagakan untuk berjaga di titik-titik strategis di ibukota.
“Jumlahnya saya tidak pernah disebutkan. Kenapa kita tidak boleh sebutkan? Karena ini bisa berbahaya. Yang jelas, betul anggota Brimob melaksanakan tugas di Jakarta, karena seluruh pentahapan Pemilu terakhirnya di Jakarta,” tegas Karo Penmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri Rabu (24/4/19) kemarin.
Amankan semua proses
Mereka bersiaga, karena tanggal 22 Mei merupakan tanggal penetapan hasil Pemilu nasional oleh KPU pusat. Kemudian rangkaian pentahapan kegiatan berikutnya tetap di Jakarta, yakni pelantikan Legislatif, Presiden, dan Wapres.
“Oleh karenanya, kondisi Jakarta harus aman, karena Jakarta barometer nasional. (Brimob ditaruh dimana saja) itu juga gak boleh disebutkan. Tahapan inti Pemilu, termasuk penetapan hasil dan pelantikan, kalau mengandalkan kekuatan (Brimob) Jakarta tidak cukup,” tambahnya.
Karenanya, untuk memastikan itu, Polri dan TNI menambah pasukan di Jakarta meski sejak Jumat lalu status siaga 1 sudah dicabut. Demikian BeritaSatu.com melansir. (B-BS/jr)