BENDERRAnews, 19/4/19 (Cikarang): Lippo Group melalui PT Lippo Karawaci Tbk bersinergi dengan Yayasan Wakaf Paramadina untuk menghadirkan Universitas Paramadina di kawasan kota modern terintegrasi, Meikarta, kawasan Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Kedua pihak memasikan, perguruan tinggi swasta yang berdiri sejak 1998 ini akan mulai beroperasi melakukan proses belajar mengajar pada 2021 mendatang. Bersamaan dengan itu, Yayasan Wakaf Paramadina yang menaungi perguruan tinggi ini juga akan membangun masjid.
Suara Pembaruan dan BeritaSatu.com melansir, meresmikan rencana tersebut, Yayasan Wakaf Paramadina bersama PT Lippo Karawaci Tbk melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dalam acara bertajuk “Future Paramadina Mosque and Campus” di Kampus Paramadina, Jakarta, belum lama berselang.
Selain Founder Lippo Group Mochtar Riady, acara tersebut dihadiri CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady, Presiden Komisaris Lippo Group, Theo L Sambuaga, Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah, Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo, dan Dirjen Riset dan Pengembangan Kemristekdikti, Muhammad Dimyati.
Sejalan dengan visi
Pihak Lippo Group mengungkapkan, dukungan terhadap Paramadina sejalan dengan visi perusahaan untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa, termasuk di bidang pendidikan.
Lippo Group telah membangun berbagai lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga universitas, yang tersebar di berbagai daerah. Berbagai lembaga pendidikan tersebut, dikembangkan dengan mengedepankan prinsip keterbukaan, kemajemukan, dan juga pendekatan ilmu teknologi.
“Dukungan Lippo kepada Yayasan Wakaf Paramadina merupakan realisasi dari visi kami untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa. Pada kesempatan ini, Lippo berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Dr Mochtar Riady.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Mochtar Riady mengatakan, pendidikan tidak hanya tugas pemerintah, melainkan kewajiban semua warga negara.
Bangun kampus dan masjid
Sebagai warga negara Indonesia, Mochtar mengaku bangga dan bahagia turut mengambil bagian dalam pengembangan pendidikan di Tanah Air, termasuk dipercaya ikut berpartisipasi dalam mengembangkan Universitas Paramadina.
Ia berharap, kerja sama dengan Paramadina tidak sebatas penandatanganan nota kesepahaman, tetapi terus berpartisipasi dalam pembangunan lembaga pendidikan di kawasan Lippo Cikarang.
“Saya ucapkan selamat kepada Universitas Paramadina. Semoga semakin berarti bagi bangsa Indonesia dan cahaya bagi manusia,” kata Mochtar.
Masjid dan kampus baru Universitas Paramadina yang nantinya didirikan di atas lahan sebesar 10.000 m2 akan memiliki berbagai fasilitas lainnya yaitu pusat pembelajaran, perpustakaan, laboratorium praktik, pusat kegiatan kemahasiswaan, fasilitas olahraga, dan kantin.
Rencana pembangunan kampus baru akan diawali dengan pembangunan masjid Madinat Al Umran, diikuti dengan pembangunan pusat pembelajaran dan kegiatan mahasiswa. Proses pencarian dan penetapan kampus baru telah diupayakan selama 10 tahun, yang akhirnya terwujud melalui penandatanganan kerjasama pada hari ini.
Beroperasi Agustus 2021
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo, berharap pembangunan masjid dan kampus baru Universitas Paramadina ini dapat segera dimulai, sehingga siap beroperasi pada tahun akademik periode Agustus 2021.
Desain pembangunan sedang dikerjakan, dan proses pengajuan izin pembangunan telah mulai dilakukan. Investasi proyek pembangunan dilakukan oleh Yayasan Wakaf Paramadina di atas lahan yang nantinya akan diwakafkan oleh keluarga Dr Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo.
Yayasan Wakaf Paramadina memberikan kesempatan kepada masyarakat luas yang peduli atas visi Paramadina untuk berpartisipasi dalam pembangunan kampus baru ini.
Lihat video: