BENDERRAnews, 16/4/19 (Tangerang): Hasil karya ilmiah para siswa Sekolah Pelita Harapan mendapat acungan jempol, karena dinilai selevel dengan Perguruan Tinggi.
Pihak Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) pun memuji karya ilmiah para siswa Sekolah Pelita Harapan (SPH) saat dimulainya pameran ilmiah pertama bertajuk “Science Academy Exhibition” di Lippo Village, Tangerang, Banten, Senin (15/4/19) awal pekan ini.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Ismunandar yang hadir dalam acara di gedung SPH itu mengatakan, hasil karya siswa SPH sangat luar biasa. Karena dari beberapa inovasi yang ia tinjau, setara dengan hasil karya riset yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi (PT).
“Saya sangat menghargai upaya yang dilakukan anak-anak di SPH ini karena ko-kurikuler mereka melakukan project sangat tinggi. Penelitian ini seperti perguruan tinggi,” kata Ismunandar.
Oleh karena itu, Ismunandar mendorong agar program inovasi yang dikembangkan oleh SPH Ini terus berlanjut. Selain itu, ia juga mengharapkan para siswa yang saat ini telah berhasil menciptakan inovasi dapat meneruskan kariernya pada konsentrasi yang sama.
Pasalnya, saat ini Indonesia sedang menghadapi pembangunan berkelanjutan yang membutuhkan peran serta para ilmuwan muda, paparnya.
Selain itu, Ismunandar mengatakan keberhasilan siswa SPH ini menegaskan apabila didukung oleh keinginan maka belajar sains tidak akan rumit.
Ismunandar juga mengingatkan agar penelitian yang dilakukan diperluas untuk mencakup masalah sehari-hari seperti air, energi, dan populasi yang semakin meningkat.
“Kebutuhan sehari-hari kita memang sangat membutuhkan sains, jadi kita ini harus melek sains,” harapnya, seperti dilansir BeritaSatu.com.
Mampu temukan hal baru
Pada kesempatan yang sama, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady juga mengapresiasi hasil karya para siswa. Disebutnya, hasil karya siswa tersebut menunjukkan mereka mampu menemukan hal-hal baru atau material baru dengan konsep baru.
“Saya telah melihat beberapa karya mereka. Anak-anak ini memang cukup kreatif. Mereka dari muda sudah diajarkan riset. Ini adalah suatu dasar pembangunan human resources yang bagus sekali,” ujarnya usai meninjau pameran.
Mochtar juga menyebutkan, kreativitas yang dimiliki para siswa ini sangat berguna dalam dunia bisnis yang berkaitan dengan teknologi informasi ataupun data. Pasalnya, mereka sejak dini telah didorong untuk menemukan solusi baru dalam menyelesaikan suatu masalah.
SPH meluncurkan pameran ilmiah pertama yang merupakan hasil karya dari program Applied Science Academy (ASA) atau akademi ilmu terapan. Program ini memberi ruang kepada siswa berbakat yang tertarik dalam bidang sains untuk menciptakan suatu hal baru atau inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Program ASA perdana ini menghasilkan 20 karya ilmiah dari 24 siswa SPH yang menawarkan solusi untuk beberapa persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hasil karya mereka juga sangat orisinal, out-of-the-box yang berkaitan dengan bioteknologi, biosensor, energi terbarukan (renewable energy), pembelajaran mesin (machine learning), machine vision, mikrobiologi, teknik sipil, ilmu komputer, llmu material, ilmu data, farmasi, food technology, dan robotik. (B-BS/jr)