BENDERRAnews, 1/4/19 (Jakarta): Terjadi dua hal berbeda menyangkut dunia pariwisata dan penerbangan nasional. Di satu sisi, jumlah wisatawan mancanegara naik, namun sebaliknya jumlah penumpang perbenangan domestik turun drastis.
Demikian rilis Badan Pusat Statistik (BPS)sebagaimana diberitakan ANTARA dan dilansir Investor Daily, hari Senin (1/4/19) ini.
BPS melansir, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia pada Februari 2019 naik 6,12 persen menjadi 1,27 juta kunjungan dibandingkan Januari 2018 yakni 1,2 juta kunjungan.
“Jika dilihat tren 2017-2018 ada kenaikan di beberapa waktu tertentu. Kita harapkan dengan adanya gebrakan di sektor pariwisata, kunjungan Wisman bisa terus meningkat,” kata Kepala BPS, Suhariyanto di Jakarta, Senin (1/4/19).
Secara kumulatif, jumlah kunjungan Wisman pada Januari-Februari 2019 ke Indonesia mencapai 2,48 juta kunjungan atau naik 8,19 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2018, yakni berjumlah 2,3 juta kunjungan.
Adapun kunjungan Wisman ke Indonesia pada Februari 2019 didominasi turis asal Malaysia yakni 275,3 ribu kunjungan atau naik 33,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, Wisman asal Tiongkok menduduki posisi kedua yang berkunjung ke Indonesia dengan jumlah 200,9 ribu kunjungan atau atau turun 6,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara Wisman asal Singapura menduduki peringkat ketiga yang berkunjung ke Indonesia pada Februari 2019 dengan jumlah kunjungan 147,9 ribu kunjungan atau naik 17,86 persendibandingkan tahun sebelumnya.
Disebut Suhariyanto, jumlah kunjungan Wisman ini terdiri atas yang berkunjung melalui pintu masuk Bandar Udara (Bandara) sebanyak 731,45 ribu kunjungan, pintu masuk pelabuhan laut 354,98 ribu kunjungan dan pintu masuk transportasi darat 184,40 ribu kunjungan.
Penumpang pesawat turun
BPS juga melansir, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Februari 2019 sebanyak 5,6 juta orang atau turun drastis sebesar 15,46 persen dibandingkan Januari 2019 yang mencapai 6,6 juta orang.
“Ada berbagai alasan. Februari memang jumlah harinya lebih pendek. Persoalan lain yakni harga tiket yang menjadi keluhan,” kata Suharyanto.
Disebut Kecuk, sapaan akrabnya, penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh Bandara utama yang meliputi Bandara Kualanamu-Medan sebesar 29,17 persen, Hasanuddin-Makassar 19,11 persen, Ngurah Rai-Denpasar 16,73 persen, Juanda-Surabaya 15,56 persen, dan Soekarno Hatta-Jakarta 7,40 persen.
Jumlah penumpang domestik terbesar yakni melalui Bandara Soekarno Hatta-Jakarta, sebesar 1,3 juta orang atau 23,76 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 473,1 ribu orang atau 8,40 persen.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Februari 2019 mencapai 12,3 juta orang atau turun 15,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 14,5 juta orang.
Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 2,8 juta orang atau 22,64 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 1,0 juta orang atau 8,14 persen.
Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri pada Februari 2019 sebanyak 1,4 juta orang atau turun 7,04 persen dibandingkan Januari 2019.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 7,85 persen, Soekarno Hatta-Jakarta 7,53 persen, Juanda-Surabaya 7,47 persen, dan Kuala Namu-Medan 1,71 persen.
Kenaikan jumlah penumpang terjadi di Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 19,83 persen. (B-ANT/ID)