BENDERRAnews, 12/3/19 (Lippo Village): Grup pengembangan real estate terintegrasi terkemuka di Indoensia, PT Lippo Karawaci Tbk yang bernama sandi emiten LPKR atau Perseroan, pada hari Selasa (12/3/19) ini mengumumkan rencana transformasi strategis menyeluruh untuk merekapitalisasi Perseroan.
Yakni, dengan melakukan perubahan jajaran dewan komisaris dan direksi, serta kembali memfokuskan bisnis pada tiga kompetensi inti.
Dilaporkan, sebagai bagian dari rencana transformasi, Perseroan telah menetapkan program pendanaan senilai US$1 miliar, terdiri dari dana senilai US$ 730 juta dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady, dan dana US$ 280 juta dari penyelesaian rencana divestasi aset.
Sebagai bukti kepercayaan terhadap strategi dan prospek LPKR, George Raymond Zage III dan Chow Tai Fook Nominee Limited, masing-masing telah menandatangani perjanjian untuk membeli rights dan setuju untuk membeli saham melalui rights issue dengan komitmen total senilai US$70 juta.
Tiga kompetensi inti
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sebagaimana dilansir BeritaSatu.com, Selasa (12/3/19), disebutkan, program pendanaan itu ditujukan untuk mengoptimalkan neraca LPKR.
Yakni, melalui penurunan rasio utang dan pelunasan kewajiban-kewajiban utang hingga US$275 juta; menyediakan buffer likuiditas yang cukup bagi LPKR untuk mendanai kewajiban bunga utang dan sewa REIT hingga akhir tahun 2020; dan mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui investasi di proyek-proyek utama yang sedang berjalan.
Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menciptakan nilai pemegang saham melalui pembangunan platform ‘real estat’ terintegrasi terbaik di industri, Perseroan telah mengidentifikasi tiga kompetensi inti sebagai fokus bisnis ke depan.
Yaitu, perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.
Pertahankan kepemimpinan pasar
Pada segmen perumahan di daerah perkotaan, LPKR akan fokus pada perluasan produk Urban Homes dan mengembangkan proyek-proyek value-added mixed-use untuk menangkap peluang peningkatan populasi masyarakat segmen menengah atas di Indonesia.
Di sini LPKR mempunyai posisi yang baik dengan memanfaatkan persediaan lahan luas yang diperoleh Perseroan di masa lalu dengan harga rendah.
Sementara untuk segmen lifestyle malls, Perseroan akan berusaha mempertahankan kepemimpinan pasar di segmen ini; memanfaatkan potensi konsumsi domestik Indonesia yang besar; meningkatkan hasil aset melalui penyewaan secara proaktif dan pelaksanaan yang lebih baik; serta mengoptimalkan pendapatan melalui strategi daur ulang aset yang efisien.
Selanjutnya, dalam segmen layanan kesehatan, LPKR akan terus memberikan tingkat kualitas pelayanan klinis dan perawatan pasien terbaik. Dan pada saat bersamaan, berupaya memberikan kinerja keuangan yang kuat dari aset-aset Perseroan yang ada.
Komisaris dan Direksi Baru
Untuk mewujudkan strategi bisnis baru ini, LPKR mengumumkan Dewan Komisaris dan Direksi Baru yang terdiri dari beberapa nama terkemuka di sektor real estat serta investasi global.
Jajaran dewan Komisaris yang baru ditunjuk terdiri dari Presiden Komisaris Independen, John Prasetio, bersama dengan Dr Stephen Riady, George Raymond Zage III, Kin Chan, dan Anangga W Roosdiono sebagai komisaris.
Dewan komisaris membawa pengalaman yang luas dan beragam untuk mengawasi arahan strategi serta tata kelola Perseroan. Juga memberikan panduan menyeluruh kepada manajemen untuk memberikan nilai berkelanjutan dalam jangka panjang kepada pemegang saham.
Perseroan juga mengumumkan penunjukan John Riady sebagai Chief Executive Officer (CEO), Surya Tatang sebagai Chief Financial Officer, Peter Yu sebagai Director of Projects, dan Bret Matthew Ginesky sebagai Head of Investor Relations, sedangkan Marshall Martinus melanjutkan tugasnya sebagai Chief Operating Officer.
Mendorong keunggulan operasional
CEO LPKR, John Riady mengatakan: “Saya merasa terhormat untuk memegang jabatan sebagai CEO Perseroan.”
Diikatakannya lagi, dirinya melihat ada peluang besar untuk mendorong keunggulan operasional serta potensi sumber daya lainnya.
“Saya melihat peluang yang besar untuk membangun salah satu pengembang real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia untuk mendorong keunggulan operasional, fokus, dan pendekatan yang lebih disiplin dalam alokasi modal. Saya berharap dapat bekerja sama dengan dewan komisaris dan tim manajemen LPKR yang baru untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada para pemegang saham kami,” demikian John Riady, yang merupakan cucu dari Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady.
Senada dengannya, Presiden Komisaris Independen, John Prasetio mengatakan, Dewan Komisaris yang baru akan berfungsi sebagai penjaga visi, tata kelola, dan transparansi Perseroan.
“Kami berharap dapat memberikan pengawasan dan bekerja sama dengan Bapak John Riady serta tim manajemen Perseroan untuk mewujudkan kinerja LPKR dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,”” kata John Prasetio. (B-BS/jr)