BENDERRAnews, 25/2/19 (Jakarta): Sebuah proram simpatik kembali diluncurkan Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo alias Jokowi.
Proram simpatik yang mendapat sambutan antusias keluarga-keluarga Indonesia, utamanya kaum milenial, ialah, Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Prakerja. Selain itu, ada juga Kartu Sembako dan SDM Premium, yang semuanya menjadi empat program andalannya di periode 2019-2024 berbasis fokus peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dilaporkan, KIP Kuliah nantinya dapat digunakan pelajar sampai jenjang perguruan tinggi. Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo (Jokowi) juga menyiapkan program Kartu Prakerja.
Dua program ini disampaikan Jokowi dalam pidato politik Konvensi Rakyat bertajuk ‘Optimis Indonesia Maju’ di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/19).
Gaet pemilih muda
Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir, mengemukakan, program KIP Kuliah maupun Kartu Prakerja berpotensi besar menggaet pemilih muda.
“Program KIP sampai kuliah dan Kartu Prakerja sangat bisa gaet pemilih muda. Karena berkaitan langsung dengan kehidupan mereka sebagai kalangan milenial. Justru itu yang ditunggu,” kata Wempy saat dihubungi, Senin (25/2/19) seperti dilansir BeritaSatu.com.
Wempy tak bisa menyebut angka elektoral yang kemungkinan diraup Jokowi dari kaum milenial. Ia hanya memastikan, generasi muda akan sangat merasa diakomodasi oleh Jokowi melalui program yang ditawarkan.
“Pasti ada dampaknya terhadap elektoral Pak Jokowi. Ada akomodasi kepentingan milenial dalam program kerja Jokowi ke depan,” ujar Wempy.
Jokowi: KIP diperluas
Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) memang akan diperluas hingga perguruan tinggi. Salah satu tujuannya supaya setiap anak yang berasal dari keluarga prasejahtera dapat mengenyam bangku kuliah.
“Akan kita perluas dan kita perluas lagi, sehingga anak-anak dari keluarga pra sejahtera yang dari tidak mampu bisa kuliah. KIP itu diperluas lagi menjadi KIP kuliah,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/19).
Jokowi menyatakan, saat ini memang sudah ada beasiswa. Namun, nantinya beasiswa ini diperluas lagi dengan jumlah lebih besar. “Jumlahnya akan sangat besar. Anggarannya kita siapkan besar. Nanti kalau hitungannya sudah, berapa mahasiswa yang bisa nanti terangkut kuliah,” ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, generasi muda dapat kuliah di universitas maupun politeknik. Baik di dalam maupun luar negeri.
Berkaitan anak muda
Wempy lalu melanjutkan, pendidikan dan pekerjaan merupakan dua hal yang berkaitan langsung dengan anak muda.
“Anak-anak muda tentu ingin mendapat kepastian dari Capres. Misalnya ya soal pendidikan dan pekerjaan itu. Dua ini jadi hal paling mendasar,” kata Wempy.
Ia menuturkan, generasi muda yang tadinya mungkin masih belum menentukan pilihan atau undecided voters, bakal memberikan dukungan politik untuk Jokowi.
Begitu juga pemilih swing voters atau yang sudah bersikap ke Jokowi atau capres 02 Prabowo Subianto. “Swing voters kan ada di Jokowi dan Prabowo. Dengan adanya program, kelompok swing voters di Prabowo bisa saja alihkan dukungan ke Jokowi,” tutur Wempy.
Dikatakannya, komitmen Jokowi menguatkan sumber daya manusia (SDM) sudah sepatutnya dilakukan. Sebab selama ini, fokus perhatian pemerintah lebih kepada pembangunan infrastruktur. “Penguatan SDM menuju 100 tahun Indonesia merdeka, harus disiapkan dari sekarang. Saya lihat Jokowi sudah mengarah ke situ yakni penguatan SDM,” tandas Wempy Hadir.
Jokowi paham kebutuhan
Sementara itu, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Isyana Bagoes Oka mengungkapkan, pidato Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo (Jokowi) di Sentul, Minggu (24/2/19) menunjukkan Jokowi benar-benar memahami kebutuhan masyarakat. Selain karena Jokowi belajar tentang kebutuhan tersebut, juga tetapi karena pernah mengalami sendiri apa yang dirasakan masyarakat bawah.
“Di sana Jokowi bercerita bahwa dia bukan berasal dari keluarga wah, Pak Jokowi berasal dari keluarga sederhana, pernah tinggal di bantaran kali, pernah digusur dan Pak Jokowi serta keluarga paling takut kalau sakit karena biaya mahal,” ujar Isyana Bagoes Oka di sela-sela kunjungan PSI ke Pasar Ikan Muara Reja, Tegal, Jawa Tengah, Senin (25/2/19).
Pengalaman-pengalaman tersebut, kata Isyana Bagoes Oka, menjadi dasar bagi Jokowi dalam membuat program untuk menyejahterakan masyarakat. Menurut Isyana, Kartu Indonesia Pintar untuk kuliah, kartu prakerja dan kartu sembako merupakan program Jokowi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Misalnya, kartu sembako murah sangat diapresiasi sehingga mereka (masyarakat pasar ikan muara Reja) bisa mengakses sembako dan akhirnya anak-anaknya bisa mengakses pendidikan. Karena di sini, banyak anak-anaknya tidak sekolah pengaruh keluarganya fokus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” tutur Isyana Bagoes Oka.
Ketua Umum PSI, Grace Natalie (kanan) bersama Sekjen PSI, Raja Juliantoni (kiri), Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka (tengah), Ketua DPP Bidang Eksternal, Tsamara Amany (kedua kanan) dan Caleg PSI Giring (kedua kiri) menunjukkan berkas verifikasi di gedung KPU, Jakarta, 10 Oktober 2017. (Foto: BeritaSatu Photo / Joanito De Saojoao)
Kemudian, lanjut Isyana, ketika keluarganya sudah mampu mengakses sembako melalui kartu sembako, maka anak-anaknya bisa fokus mendapatkan pendidikan hingga kuliah dengan KIP untuk kuliah. Selain itu, kata Isyana Jokowi menyediakan kartu prakerja untuk memastikan agar warga negara yang belum memiliki kemampuan keterampilan di dunia kerja akan dilatih dan dibina agar SDM-nya mumpuni.
“Semuanya ini betul-betul diperhatikan Pak Jokowi sebagai orang yang pernah merasakan betul bagaimana kehidupan masyarakat dari masyarakat yang benar-benar belum diuntungkan sehingga masyarakat yang belum diuntungkan benar-benar bisa diangkat derajatnya dengan bisa membeli sembako murah, dengan memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-sehari sehingga pendidikan ke depannya bisa ditingkatkan,” kata Isyana Bagoes Oka.
Kunjungan ke Pasar Ikan Muara Reja, Tegal merupakan rangkaian kegiatan Solidarity Tour PSI ke Jawa Tengah selama 20-26 Februari 2019. Sebelum Tegal, PSI sudah berkunjung ke Kota Semarang, Karanganyar, Wonosobo, dan Purwokerto. Solidarity Tour PSI di Jawa Tengah ini akan berakhir besok, di Kudus.
Program baru Jokowi
Sebelumnya, Jokowi memaparkan sekurangnya tiga program baru untuk menyejahterakan rakyat pada acara ‘Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju’ di Sentul International Convention Center, Minggu (24/2/2019) malam. Pertama, Kartu Sembako Murah. Masyarakat pra-sejahtera bakal mendapatkan kartu tersebut. “Nanti akan ada Kartu Sembako Murah yang seperti ini,” kata Jokowi.
Kedua, KIP Kuliah. Selama ini sudah ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) yakni proggram bantuan pemerintah untuk siswa pra-sejahtera, tetapi hanya sampai SMA. KIP kuliah merupakan program lebih lanjut dari KIP sebelumnya. KIP Kuliah membantu biaya pendidikan hingga tingkat kuliah. Dengan demikian pemerintah akan membantu biaya pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah.
Ketiga, Jokowi memperkenalkan Kartu Pra-Kerja. Kartu Pra-Kerja berfungsi memfasilitasi pelatihan vokasi upskilling atau peningkatan keterampilan, baik bagi mereka yang belum bekerja, yang sudah bekerja, maupun mereka yang akan berganti kerja. (B-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)