BENDERRAnews, 17/1/19 (Jakarta): Agaknya, berita bohong (hoax) yang kerap dilontarkan kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno dinilai gagal untuk menaikkan elektabilitas pasangan itu. Hal itu terbukti dari hasil survei yang dirilis Charta Politika, Rabu (16/1/19) kemarin, dimana memperlihatkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin tetap lebih tinggi.
“Hasil survei Charta Politika terbaru, yang menunjukkan stagnansi elektabilitas Prabowo-Sandi selama tiga bulan kampanye pertama membuktikan bahwa strategi hoax yang dilakukan pasangan nomor urut 02 tidak mempunyai dampak elektoral,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Charles Honoris di Jakarta, Kamis (17/1/19).
Dikatakan, selain tidak mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Sandi, strategi hoax juga gagal menurunkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin.
Seperti diketahui, berdasarkan survei Charta Politika, elektabilitas kedua pasangan mengalami stagnansi.
Berdasarkan survei itu, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih unggul, yakni sebesar 53,2 persen. Angka itu sama dengan hasil survei sebelumnya pada Oktober 2018.
Sementara, elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 34,1 persen atau turun sedikit dibandingkan survei Oktober sebesar 35,5 persen.
“Disebut sebagai strategi, sebab hoax diproduksi terus oleh Prabowo-Sandi, meskipun kebohongan mereka sudah sering ditelanjangi. Misalnya saja soal satu selang cuci darah di RSCM disebut digunakan untuk 40 orang, padahal satu selang hanya untuk satu pasien. Lalu, yang terbaru, soal Garuda Indonesia disebut bangkrut, padahal masih beroperasi. Kemudian, cadangan beras nasional disebut hanya cukup tiga minggu, padahal menurut Bulog bisa sampai akhir 2019. Masih banyak lagi,” kata Charles.
Kebohongan diulang terus
Berdasarkan pandangannya, mungkin semula strategi hoax seperti itu bisa sukses dengan menganut prinsip “kebohongan yang diulangi terus menerus kelak akan dipercayai sebagai kebenaran”.
Namun, ujarnya, ternyata masyarakat Indonesia sudah cerdas, sehingga strategi hoax sama sekali tidak bisa menggoyang pilihan politik rakyat.
Oleh karena itu, dia berharap kubu Prabowo-Sandi sebaiknya segera menghentikan strategi hoax yang sudah terbukti tidak menguntungkan pihaknya. Apalagi, hoax mempunyai efek yang sangat destruktif bagi kehidupan masyarakat.
“Masak rakyat juga yang harus menanggung kerusakan akibat tujuan politik elite yang gagal,” ujarnya.
Charles juga berharap agar debat pemilihan presiden pertama yang digelar malam ini akan menjadi momentum bagi Prabowo-Sandi untuk meninggalkan strategi hoax yang terbukti gagal menaikkan elektabilitas mereka, bahkan telah merusak kehidupan masyarakat.
“Mari kita memulai kampanye positif dengan adu gagasan, program, dan rekam jejak bersama Pak Jokowi-Ma’ruf,” demikian Charles Honoris, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)