BENDERRAnews, 11/1/19 (Jakarta): Agnes Monica, penyanyi internasional kita ternyata telah lama berkeinginan untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Hari Jumat (11/1/19) ini, harapan itu akhirnya terwujud, setelah Presiden Jokowimenerima Agnes di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/1).
“Saya cerita kepada Bapak Presiden, bahwa saya percaya bangsa yang besar itu bangsa yang belajar. Jadi kalau saya mau jadi orang besar, saya harus mau belajar, dan saya rasa spirit ini menjadi penting untuk dimiliki oleh seluruh generasi muda Indonesia. Kebetulan kalau di dunia entertainment, banyak sekali orang-orang di Amerika yang saya bisa belajar dari mereka, yang jauh lebih bagus dari saya, yang jauh lebih mahir,” ungkap Agnez.
Selain berbincang mengenai dunia hiburan, pada pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Agnez juga sempat membuat video blog atau ngevlog dengan Presiden Jokowi.
“Tadi saya vlogging juga dan nanti akan saya share di media sosial saya,” katanya.
Sebagaimana dirilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, seusai pertemuan, Agnes menjelaskan kepada wartawan, dirinya membahas mengenai mimpi generasi muda yang perlu disuarakan.
“Supaya jadi insprasi buat orang lain. Optimisme, kerja keras, kalkulasi yang tepat itu penting supaya cita-cita kita bisa tersampaikan. Jadi sebenarnya itu dari dulu memang sudah ingin ngobrol sama Bapak Presiden. Tadi (pertemuan) lancar, santai, dan seru,” ungkap Agnes yang didampingi manajernya, serta Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Berkancah di interlasional
Ia menuturkan, Presiden Jokowi sempat bertanya kepada dirinya. Hal itu terkait, alasan Agnes berkancah di dunia internasional atau go international.
Agnes yang kini populer dengan panggilan Agnez Mo, mengaku sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. “Saya jelasin aja. Saya cerita. Saya percaya bangsa yang besar itu bangsa yang belajar, jadi kalau saya ingin jadi orang yang besar saya harus mau belajar,” tuturnya.
Foto: Foto: Andhika Prasetia/Detik.com
|
Pertemuan berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 11.30 WIB. Artis yang sudah go international ini bertanya kepada Jokowi mengenai apakah perlu bermimpi untuk meraih tujuan. “Optimisme, kerja keras, kalkulasi yang tepat, itu penting supaya cita-cita disampaikan,” kata Agnez Mo, seperti dilansir ‘Detik.com’.
“Apalagi kan saya sendiri baru aja, baru tahu saya baru dinominasikan di salah satu ajang penghargaan musik di Amerika dan saya satu-satunya warga Indonesia di situ,” ujarnya.
Ajang penghargaan musi,
Ia menambahkan, dirinya meminta dukungan dari Presiden. Sebab, walau bagaimanapun, dirinya merupakan duta bangsa Indonesia. “Ada dukungan. Tadi saya vlogging soalnya. Tadi sekalian saya vlogging (dengan Presiden),” tambah Agnes serya menegaskan pertemuan tersebut sama sekali tidak membicarakan politik.
Sementara itu, Moeldoko mengatakan, Presiden sedang menyiapkan gagasan besar bagi talenta-talenta muda di berbagai bidang. Misalnya seperti seni, olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah, lanjut Moeldoko, mempunyai data.
“Jangan sampai anak-anak hebat kita malah keluar. Malah diambil oleh orang luar. Kita undang diskusi dengan para pakar. Sekarang Agnes bisa komunikasi dengan Bapak Presiden. Saya kira nanti bisa jadi motivator, bahkan inspirator bagi para teman-teman lain yang punya potensi,” katanya.
Privasi tentang pilihan
Sebagai warga negara, Agnes bakal memberikan hak suaranya saat Pemilu 17 April 2019. “Oh iya dong. Tapi itu kan privasi, enggak boleh dikasih tahu,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Moeldoko berharap Agnes dapat memberikan pandangan-pandangan politik yang sehat, dan demokratis. “Terus jangan sampai pada saat pemilihan mereka itu tidak nyoblos,” timpal Moeldoko.
Agnes kemudian merespons positif pernyataan tersebut. Agnes meminta generasi muda tidak terlalu percaya dengan informasi hoax atau kabar bohong di internet.
Sebab, Agnes mengaku pernah menjadi korban hoax. “Misalnya, ada orang ngomong bilang saya tentang saya begini. Padahal saya enggak ngomongseperti itu. Jadi lebih smart (cerdas) saja, apalagi dengan zaman sekarang, media sosial, di mana informasi itu sangat cepat,” ungkap Agnez Mo, seperti dilansir Suara Oembaruan dan ‘BeritaSatu.com’.
“Jadi bukan hanya informasi yang baik. Informasi yang buruk dan juga hoax itu juga cepat berkembangnya. Jadi harus punya seperti filter (penyaring). Harus pandai melihat dan mendengar.” (B-SP/BS/jr)