BENDERRAnews, 19/12/18 (Palangkaraya): Sosok penuh inspiratif yang dijuluki ‘si manusia ide’, Mochtar Riady, kembali menyuguhkan butir-butir pandangan visionernya ketika bertemu sejumlah pengusaha di Palangkaraya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
Founder Lippo Group ini menyampaikan pandangannya terkait masalah kemiskinan Indonesia dengan menjelaskan beberapa penyebabnya.
Yakni, terutama menurutnya, kurangnya akses petani daerah ke pasar di perkotaan. Sehingga, petani tidak mendapat keuntungan signifikan akibat gagal menjual langsung hasil panennya kepada konsumen di kota.
Selain itu, lanjutnya, pengeluaran petani untuk membeli kebutuhan pokok di daerah lebih besar. Sebab kebutuhan pokok di daerah lebih mahal.
Lalu yang kemudian, ialah, kurangnya kualitas fasilitas kesehatan dan pendidikan di daerah terpencil juga diyakini berdampak pada angka kemiskinan di daerah tersebut.
“Tetapi paling penting ada empat alasan, sebabnya kenapa orang desa miskin. Pertama, petani di desa tidak mampu masuk pasar di kota. Petani di desa harus selalu membeli barang kebutuhan lebih mahal dari orang kota. Jadi dia jual murah, beli mahal, sehingga orang desa menjadi miskin,” kata Mochtar Riady di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (18/12/18) kemarin.
Digital masuk desa
Untuk mengentaskan kemiskinan tersebut, Mochtar Riady mengingatkan pentingnya potensi teknologi dalam membantu mengatasi masalah kemiskinan.
Caranya, menurutnya, mengenalkan masyarakat daerah khususnya desa dengan ekonomi digital.
Salah satunya, menggunakan telepon genggam untuk membantu aktivitas perekonomian mereka. Sebab kini, penggunaan teknologi jadi syarat mutlak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Digital masuk desa. Pesan dagangan dr handphone. Perusahaan akan menjual barang kepada warung di desa dengan harga murah,” ujar Mochtar Riady, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)