BENDERRAnews, 5/12/18 (Jakarta): Data yang telah terklarikasi hingga siang ini, menurut Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, Wiranto, jumlah korban tewas dalam penembakan di Papua bukan 31 orang, tetapi 19 orang.
Hal itu berdasarkan data yang diterimanya pada Rabu (5/12/18) siang.
“Ternyata setelah ada laporan resmi, pasukan sudah bisa kontak dengan mereka. Maka sementara yang sudah dapat kita sampaikan bahwa memang bukan 31 orang ya, tapi 25 yang mereka tahan,” kata Wiranto di Kantor Kementerian Koordinator (Kemko) bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukam), Jakarta, Rabu siang.
Ia menjelaskan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penembakan sangat brutal. Bahkan beberapa pejabat resmi dan kalangan legislator mencap para pelakuknya sebagai teroris.
Enam melarikan diri
Ditambahkan, dari 25 orang tersebut di atas, ada enam orang yang melarikan diri. Sementara yang meninggal karena ditembak di lokasi kejadian sebanyak 19 orang.
“Sekarang korban yang mereka tembak dan meninggal itu 19 orang. Ada empat bisa diselamatkan oleh pasukan kita, dan dua sedang dilakukan pencarian,” jelas Wiranto.
Terkait itu, Menko Polhukam telah memerintahkan TNI dan Polri untuk terus mencari kelompok tersebut. Para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.
“Kita kejar mereka, kita bersihkan mereka, kita tangkap mereka. Ini kan sesuatu kejadian yang tidak kita sangka. Karena mereka ada satu kegiatan 1 Desember itu, ada bakar batu. Tapi ternyata ada satu rencana brutal seperti ini. Ya kita kejar. Namanya gerakan kriminal separatisme bersenjata, polisi maupun militer boleh ngejar,” tegas Wiranto seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’ dan ‘BeritaSatu.com’. (B-SP/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)