BENDERRAnews, 4/12/18 (Jakarta): Ternyata, berdasar gakta dan data resmi, skor Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perception Index di Indonesia berada di posisi 37.
Angka Corruption Perception Index (CPI) tersebut naik sebanyak 17 poin dari tahun 1998 (masih di era orde baru) hingga 2017 (era Jokowi).
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo di peringatan Hari Anti-Korupsi se-Dunia (Hakordia) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/18).
Sebelumnya, pada tahun 1998, CPI Indonesia berada di posisi 20, posisi tersebut terendah se-ASEAN.
Loncatannya signifikan, Jokowi apresiasi KPK
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun mengatakan, pertumbuhan poin tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.
“Dari tahun 1998 sampai 2017 loncatannya signifikan sekali. Posisi 37 ini patut kita syukuri, jangan sampai ada yang menyampaikan korupsi kita mencapai ‘stadium 4’. Bagus sekali saya kira. Namun, banyak yang harus kita benahi. Loncatannya paling tinggi di dunia,” kata Jokowi di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Peningkatan skor CPI merupakan penghargaan untuk KPK dan sejumlah pihak terkait dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Dulu terjelek di ASEAN
Presiden Jokowi pun menyamaikan rasa syukurnya karena Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia mengalami perbaikan, dan menyindir pernyataan rival politiknya Prabowo Subianto yang sebelumnya mengatakan korupsi di Indonesia sudah masuk stadium 4.
“(CPI Indonesia) dari yang terjelek se-ASEAN (angka 20), sekarang naik menjadi CPI ke angka 37. Ini patut disyukuri. Jangan sampai ada yang bilang korupsi kita ‘stadium 4’. Tidak ada,” kata Presiden setelah menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2018 serta membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Jakarta, Selasa (4/11/18).
“Kenaikannya seperti itu patut kita syukuri. Bagus sekali saya kira,” ujar Presiden.
Namun, menurut Presiden, masih banyak upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang perlu diperbaiki dan dibenahi. Tapi, peningkatan CPI tidak boleh dilupakan.
“Pak Ketua KPK bilang, loncatan kita yang tertinggi di dunia,” ucapnya.
Presiden menyatakan, praktik korupsi di Indonesia harus disertai data. Presiden mengaku optimistis pemberantasan korupsi di Indonesia semakin baik. Penegakan hukum menjadi keniscayaan. Hanya saja, lanjut Presiden, diperlukan sistem pencegahan.
“Perlu beriringan,” ungkapnya.
(B-SP/BS/jr)
Berikut pernyataan Presiden Jokowi seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’ dan BeritaSatu TV: