BENDERRAnews, 22/11/18 (Bogor): Di hadapan para kai dan ulama asal Kota maupun Kabupaten Bogor, juga Kota, Presiden Joko Widodo kembali mengklarifikasi tuduhan terhadap dirinya sebagai anggota Partai Komunis Indonesia.
Jokowi menyampaikan klarifikasi tersebut dengan dibumbui kelakar yang membuat para kiai dan ulama tertawa lepas.
Hal itu terjadi di Masjid Baitusallam, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (21/11/18).
Awalnya Jokowi menjelaskan, tudingan ia anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) itu hanya fitnah belaka.
“PKI dibubarkan tahun 1955/1966, saya lahirnya tahun 1961. Umur saya berarti saat itu masih empat tahun. Apa ada aktivis Balita?” tutur Jokowi.
Kiai dan ulama yang hadir tampak mengangguk-anggukkan kepala. Bahkan, menurut Jokowi, tidak hanya dirnya yang dituding sebagai anggota PKI, orang tua dan kakek-neneknya pun tak luput dari fitnah tersebut.
Tak ada yang bisa ditutupi
Lebih lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, saat ini zaman keterbukaan. Tak ada yang bisa ditutup-tutupi.
Karenanya, apabila ia memiliki sejarah latar belakang keluarga yang merupakan anggota PKI, pasti akan diketahui dengan sangat mudah.
“Di Solo NU banyak, Muhammadiyah ada, Persis ada, LDII juga ada, FPI juga ada. Ya tanyakan saja di sana, keluarga saya bagaimana. Saya Muslim, keluarga saya Muslim,” ulas Jokowi, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Jokowi kemudian berkelakar, “Silakan tabayyun, tapi bayar sendiri-sendiri.”
Sontak ulama beserta kiai yang hadir melepaskan tawanya.
Hanya orang kampung
Jokowi melanjutkan, dirinya memang bukan siapa-siapa. “Bukan dari golongan kaya raya, bukan juga dari keluarga pengusaha besar, bukan pula dari keluarga yang memiliki sejarah sebagai elite politik”.
“Saya ini hanya orang kampung. Makanya saya dibegitukan, ya biasa saja. Sabar-sabar saja. Ya sabar ya Allah. Tapi saya jawab begini boleh juga kan? Empat tahun saya diam saja,” ujar Jokowi.
Dalam acara silaturahim itu, ada sekitar 75 kiai dan ulama yang hadir.
Adapun, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Pertemuan Presiden dengan para ulama di Masjid Baitussalam, berlangsung singkat yang dimulai setelah salat Magrib dan diakhiri mamasuki salat Isya.
Sesudah bertemu singkat di Masjid, Jokowi dan para ulama melanjutkan kegiatan, yaitu peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Kepresidenan Bogor. (B-BS/jr)