BENDERRAnews, 2/11/18 (Jakarta): Hasil kinerja keuangan positif berhasil dicapai PT Matahari Putra Prima Tbk.
Hal itu tergambar pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima (MPPA) sembilan bulan pertama 2018 (9M 2018).
Sebagaimana diumumkan perseroan, kinerja keuangan itu merefleksikan pencapaian penting dalam upaya transformasi bisnisnya.
Selengkapnya, pada kuartal ketiga 2018 (3Q 2018), MPPA berhasil mencetak earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) positif sebesar Rp15 miliar.
“Hal ini merupakan hasil dari upaya perseroan yang berkesinambungan, beserta kerja keras dari seluruh jajaran karyawan, yang fokus pada hal-hal operasional bisnis serta terobsesi untuk melayani pelanggan kami. Perseroan secara berkelanjutan memperoleh tingkat pertumbuhan volume transaksi yang meningkat 2,8% di 3Q 2018, yang merupakan indikasi semakin banyak pelanggan yang datang dan berbelanja di gerai-gerai perseroan,” kata Director, Corporate Secretary and Public Affairs MPPA, Danny Kojongian dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (31/10/18) sebagaimana dilansir ‘Investor Daily’ dan ‘BeritaSatu.com’.
Dampak dari strategi perseroan
Namun demikian, dia juga mengungkapkan, penjualan bersih sebesar Rp8,28 triliun di 9M 2018 masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan sebesar Rp2,41 triliun di 3Q 2018.
Ini disebutnya sebagai dampak dari strategi perseroan untuk mengurangi bisnis B2B yang memiliki margin rendah, dan mengarahkan sumber daya untuk mengembangkan bisnis ritel dengan melayani kebutuhan konsumen ritel.
Strategi tersebut telah membuahkan hasil dengan pertumbuhan yang substansial pada margin laba bruto. Yakni, selama 3Q 2018, MPPA mencetak margin laba bruto 16,7 persen, meningkat 440 bps dibandingkan tahun lalu
“Strategi harga yang diluncurkan tahun lalu semakin ditingkatkan, guna memastikan tingkat penawaran harga kami tetap kompetitif di saat perseroan memperoleh tingkat margin yang baik. Tingkat pengeluaran biaya tetap di bawah kendali dengan biaya umum dan administratif sebesar Rp 1,22 triliun di 9M 2018, turun 22,5% dari tahun lalu, yang merupakan total penghematan lebih dari Rp 350 miliar,” paparnya.
Dikatakannya juga, sebagian besar dari penghematan ini berasal dari langkah efisiensi operasional yang dicanangkan sejak tahun lalu. Ia menambahkan, manajemen tetap berkomitmen untuk melakukan penelaahan dan implementasi langkah efisiensi operasional lebih lanjut, guna meningkatkan tingkat profitabilitas ke depan.
Penjualan kotor meningkat
Sementara itu, CEO dan Vice President Director PT Matahari Department Store Tbk (Matahari Group), Richard Gibson mengatakan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2018, perusahaan mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp13,6 triliun, meningkat 3,0 persen dibanding Rp13,2 triliun periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bersih naik 3,0 persen menjadi Rp7,8 triliun. “Same store sales growth tercatat sebesar 4,4 persen dan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun, ekuivalen 11 persen dari penjualan,” paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/10/18) lalu.
Saat ini, emiten berkode saham LPPF itu memiliki 155 gerai di 74 kota di Indonesia, di mana dua gerai barunya resmi dibuka pada tahun ini di Mamuju (Sulawesi) dan Cilegon (Jawa Barat).
Matahari juga menawarkan merchandise-nya secara online melalui MATAHARI.COM. Perseroan berencana untuk membuka 1 gerai baru lagi pada kuartal terakhir 2018.
“Inisiatif merchandise kami terus berlanjut, meningkatkan daya tarik pelanggan. Kami terus memperkenalkan berbagai cara inovatif untuk meningkatkan penawaran produk merchandise kami, untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan. Basis keanggotaan pelanggan aktif kami juga terus meningkat, saat ini berjumlah 6,7 juta. Ini merupakan bukti kekuatan kami dalam memberikan nilai lebih kepada pelanggan,” kata Richard Gibson.
Belanja secara ‘online’
Dengan 155 gerai di 74 kota di seluruh Indonesia dan secara online melalui MATAHARI.COM, lanjut dia, Matahari adalah platform ritel terbesar di Indonesia.
Selama lebih dari 60 tahun, Matahari menyediakan pakaian, produk kecantikan, dan produk sepatu yang berkualitas, fashionable, dan terjangkau bagi kalangan menengah Indonesia yang semakin meningkat. Matahari mempekerjakan lebih dari 40.000 karyawan dan berpartner dengan sekitar 850 pemasok lokal serta internasional.
Perseroan menerima beberapa penghargaan dari industri yang bertaraf nasional dan internasional, termasuk Top 500 Retail Asia Pacific – 3rd Retailer in Indonesia dari Retail Asia, Euromonitor, & KPMG; Brand Asia 2017 – Top 3 Most Powerful Retail Brand in Indonesia dari Nikkei BP Consulting, Inc; dan WoW Brand Award 2017 – Gold Champion dari MarkPlus Inc.
Di samping itu, perseroan meraih penghargaan Indonesia Netizen Brand Choice Award 2017 dari Warta Ekonomi. Seluruh penghargaan ini memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka, dinamis, dan terpercaya di Indonesia. (B-ID/BS/jr)