BENDERRAnews, 31/10/18 (Cikarang): Seorang praktisi bisnis properti di Tangerang Selatan, Teddy Sanjaya, mengatakan, salah satu misi hadirnya kompleks hunian terbesar di Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yakni Kota Meikarta, ialah, untuk membantu rakyat banyak dan pemerintah. Yakni, untuk mengurangi defisit 11 juta unit rumah yang harganya terjangkau dan dengan fasilitas tetap baik, terutama juga betlokasi langsung dekat tempat kerjanya.
Ya, memiliki hunian dengan harga yang terjangkau, menurutnya, Rabu (31/10/18), kini sedang dicari masyarakat. Sebab, berdasarkan Survei Property Affordability Sentiment Index 2018, masyarakat berpenghasilan di bawah Rp7 juta per bulan kini sedang merencanakan untuk memiliki tempat tinggal.
“Situasi ini khan perlu dijawab. Dan apa yang ditawarksn Meikarta sesungguhnya salah satu ujud konkret untuk itu. Yakni, berani membangun hunian yang ‘cost’ per meter perseginya ditekan di bawah Rp10 juta. Sehingga harganya bisa dijual dengan nilai Rp7 hingga Rp8 juta per meter persegi. Bandingkan dengan unit hunian sejenis lainnya yang rara-rara dijual di atas Rp13 hungga 17 juta per meter persegi,” ungkapnya.
Karenanya, terlepas dari adanya proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas Bupati Bekasi beserta beberapa pejabat setempat, termasuk empat staf swasta terkait dugaan perizinan Meikarta, Teddy menilai, contoh hunian terjangkau dengan fasilitas lengkap di Cikarang ini seyogianya diteruskan.
Proses hukum harus dihormati
Sementara itu, praktisi hukum dari komunitas Pusat Bantuan Hukum (PBH) ‘Merah Putih’, Irwan Lalegit, mengatakan, ia dkk mengapresasi langkah tegas pihak PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) selaku pengembang Meikarta, dimana melalui Kantor Hukum INTEGRITY dengan Senior Partner-nya, Prof Denny Indrayana, SH, PhD, segera melakukan investigasi internal, serta menyatakan siap bekerjasama bersama KPK dlm menuntaskan kasus dugaan suap perizinan yang ikut menjerat stafnya.
“Langkah ini tepat dan bijak. Ini menunjukkan adanua iktikad baik PT MSU untuk tidak menolerir stafnya yang mencoreng misi manajemen menyediakan hunian terjangkau, lebih dari itu, ini suatu sikap menghormati proses hukum serta bersedia bekerjasama dengan pihak KPK,” tegasnya.
Pasti, menurutnya, KPK akan fokus pada kasusnya, dan tidak akan menekan perusahaan untuk menghentikan proyek investasinya.
“Investasinya oke aja berjalan, sepanjang itu sudah sesuai aturan, dan memenuhi sejumlah persyaratan izin. Lsn saya dengar, sekitar 80-an Ha kawasan pemukiman Meikarta sudah lengkap izinnya. Sekarang sedang berproses perizinan untuk melengkapi total 500 Ha kebutuhan kota yang diisi banyak fasilitas bisnis, rumah sakit, arena sport, da au dan seterusnya. Saya duga, KPK mungkin menemukan hal-hal melawan hukum di proses perizinan untuk area baru,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Meikarta ini ada di kawasan industri salah satu anak perusahaan Lippo Group (LG), yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sejak 1984, LG sudah mengantongi izin resmi pengelolaan kawasan industri di Cikarang, yang ketika itu rata-rata merupakan tanah tandus berwarna merah mengandung bebatuan kerikil,, sebagian diolah sebagai sawah tadah hujan, namun umumnya tak bertuan.
Dari sosok Cikarang yang hanya dipa dang sebelah mata oleh banyak pihak, LPKR mendirikan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan memulai pengembangan kawasan industri. Tenuata, kawasan yang semakin dikenal dengan nama Lippo Cijarang ini, berkembang pesat, banyak industri tumbuh di sana, aneka pabrik juga memilih lokasi ini.
Proses hukum terus, investasinya juga
Seturut dengan sukses LG, semakin banyak pula perusahaan besar berinvestasi di Cikarang, yang kini merupakan sentra industri nasional, di antaranya menghasilkan 10 juta sepeda motor dan jutaan mobil per tahun.
Karyawan dan buruh pun kian banyak di sana. Termasuk para ekspatriat (pekerja spedialis dari luar negeri) yang tentunya butuh hunisn di dekat kawasan industri tersebut.
LPCK pun membentuk PT MSU dengan menggandeng mitra investor nasional maupun internasional. Catatan terakhir menyebutkan, LG hanya mengiasai 49 persen sahamnya, 51 persen investor mitra.
“Artinya, PT MSU itu hanyalah anak usaha tidak langsung LG, dan tidak miliki kewenangan penuh dalam pengendalian perusahaan, karena komposisi sahamnya demikian. Tapi saya tidak melihat itu lebih dalam, karena yang benar adalah PT MSU menyarajsn menghormati proses hukum, dan bersedia kooperatif dengan KPK dalam menuntaskan dugaan suap perizinannya,” ujar Irwan Lalegit.
Hanya ia kembali mengingatkan, investasi hunian di atas lahan yang sudah miliki persyaratan lengkap, silahkan jalan terus. Begitu juga proses hukumnya terkait dugaan kasus suap perizinan.
Minat beli besar
Saat ini, seperti dilansir Rumah.com, masyarakat yang berniat membeli hunian dibawah Rp7 juta per bulan, ter atat sebanyak 53 persen. Sementara penghasilan Rp7 juta hingga Rp15 juta sebanyak 30 persen. Dan penghasilan di atas Rp15 juta sebanyak 17 persen.
Survei itu dilakukan kepada 1.000 responden itu mencerminkan, pasar properti nasional tahun 2018 masih kondusif. Sehubungan dengan tingkat penghasilan, dalam survey tersebut juga menjelaskan, 79 persen masyarakat memilih membeli hunian yang dibawah Rp750 juta.
Di pusat kota Jakarta, kini semakin sulit mendapatkan hunian dengan harga dibawah Rp750 juta.
Namun, jika mengarah di koridor timur Jakarta, pilihan dengan harga dibawah Rp750 juta bisa tertuju pada proyek kota megapolitan Meikarta ini.
Lebih istimewa lagi, masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Rp7 juta per bulan juga bisa beli hunian di Meikarta. Kota baru di kawasan Cikarang ini menawarkan pembelian hunian dengan cara kredit dan uang muka atau Down Payment (DP) yang ringan.
Konsep Kota Meikarta
Kota yang dikembangkan oleh LG ini menawarkan hunian berupa apartemen berfasilitas terlengkap.
Konsep Meikarta ialah kota mandiri yang memiliki pusat pendidikan, hiburan, pusat perbelanjaan, kesehatan, lingkungan, hingga olahraga.
Fasilitas yang lengkap itu untuk mengimbangi kesibukan warga kota yang membutuhkan udara segar, hiburan dan bekerja.
Karenanya, Teddy Sanjaya memastikan, kota baru Meikarta akan menjadi pilihan favorit kaum urban. Karena, Meikarta menjadi solusi ditengah tekanan kota besar yang padat.
Untuk mengembangkan karir, masyarakat yang memiliki tempat tinggal di Meikarta sudah pasti bukan hal yang sulit. Karena kemudahan itu sudah terkonsep dengan baik. Dilansir ‘Investor Daily’, Meikarta dikelilingi industria yang berjumlah 11 kawasan dengan terdapat lebih ribuan perusahaan (nasional maupun asing). (B-ID/jr)