BENDERRAnews, 12/10/18 (Buriram): Berseteru di lintasan balap MotoGP, ternyata Marc Marquez dan Andrea Dovioso saling menyukai haya masing-masing.
Dovi pernah bilang, Marc memang pebalap agresif dan tak takut ambil resiko. Tapi saat balapan di Sirkuit Buriram, Thailand, Dovi memuji pebalap Repsol Honda itu, karena dinilainya makin sopan di lintasan.
Marc Marquez memang baru saja mengalahkan Andrea Dovizioso dalam balapan seru di MotoGP Thailand tersebut. Tapi, rider Repsol Honda itu mengaku ingin meniru gaya balapan sang rival yang jadi andalan Ducati.
Di Sirkuit Buriram, Minggu (7/10/18), Marc mengalahkan Dovi di tikungan terakhir. Bukan cuma meraih podium juara, ‘The Baby Alien’ sukses membalas kekalahannya dari pebalap Ducati tersebut.
Tercatat, Marquez sudah berduel dengan Dovizioso hingga lap terakhir di tiga balapan. Yakni di Austria dan Jepang tahun lalu, serta di Qatar awal musim lalu. Dari tiga duel sebelumnya itu, Marquez selalu kalah.
Sesudah menang di Thailand, Marquez mengaku sangat menyukai gaya balapan Dovizioso, yang menurutnya mirip legenda Yamaha, Wayne Rainey.
Sementara Marquez, yang gaya balapannya mirip legenda Suzuki, Kevin Schwantz, mengatakan ingin meniru gaya balapan sang rival.
“Tahun lalu dan sekarang kami punya duel yang hebat, dan itu bagus sebab duel selalu sampai tikungan terakhir. Aku selalu total sampai akhir, tapi Dovi juga total sampai akhir. Ini hal yang bagus, kami juga saling menghormati,” kata Marquez dilansir Autosport.
“Kami punya gaya balapan berbeda, dan dia sesuatu yang sangat tangguh, aku punya sisi lain yang juga sangat kuat. Jadi ini menciptakan situasi kami bisa balapan dengan baik, sebuah cara untuk menyalip satu sama lain.”
“Aku mungkin lebih mirip Schwantz sebab selalu mengerem sampai batasnya dan itu sesuatu yang spesial menurut banyak orang. Tapi targetku ialah untuk mengubahnya, untuk menjadi seperti Dovi: lebih smooth, tidak banyak miring dan banyak melakukan akselerasi. Tapi untuk saat ini, itu tidak memungkinkan,” ungkapnya seperti dilansir ‘Detik.com’.
Kemenangan di Thailand membuat Marquez masih memuncaki klasemen MotoGP 2018 dengan raihan 271 poin, unggul 77 poin dari Dovi di peringkat dua dengan 194 poin.
Marc-Jorge bertandem
Sementara itu, Jorge Lorenzo (rekan Dovi di Ducati) dan Marc Marquez akan bertandem di Honda Repsol mulai 2019. Lorenzo mengaku berutang pada Marquez karena tak menghalangi kepindahannya ke Honda.
Jorge yang juara dunia MotoGP tiga kali itu (ketika bersama Yamaha) mengumumkan hijrah ke pabrikan Jepang itu di pertengahan tahun ini. Lorenzo akan menggantikan Dani Pedrosa, yang memutuskan untuk pensiun.
Pada awalnya, Lorenzo tak memiliki banyak opsi setelah Ducati memutuskan tidak mempertahankan dia menyusul hasil kurang memuaskan sejak bergabung pada 2017. Pebalap berusia 31 tahun itu bahkan sempat diyakini akan membalap untuk tim satelit seperti Tech3.
Tapi pada prosesnya, Lorenzo akhirnya hengkang ke Honda. Meskipun, tidak sedikit yang kalangan yang terbelah terkait atmosfer di garasi, mengingat rivalitas tinggi di antara Lorenzo dan Marquez.
Belum lama ini, Lorenzo menyalahkan Marquez atas kecelakaan yang dia alami di putaran awal MotoGP Aragon. Akibat dari insiden itu, Lorenzo gagal finis dan terpaksa absen di gelaran pertama MotoGP Thailand.
“Bagiku itu ‘art’-nya dia [Marquez] sangat percaya pada dirinya sendiri dan dia tidak ingin memperlihatkan kelemahan apapun,” Lorenzo mengungkapkan kepada ‘Autosport’.
“Aku berutang kepada dia dengan fakta aku bisa bergabung Honda dan aku sangat bersyukur karena di momen itu aku sedang menghadapi sebuah situasi yang sulit.”
Lorenzo akan menjajal motor Honda untuk pertama kalinya dalam tes usai balapan terakhir di Valencia, November. Mantan rider Yamaha itu menantikan kejutan.
“Sudah pasti akan sangat kaget di percobaan pertamaku di atas motor Honda, Anda hanya harus melihat perbedaan ukurannya [dibandingkan Ducati]. Motor Honda itu jauh lebih kecil, tapi akan memiliki positif dan negatifnya,” simpul Jorge Lorenzo. (B-DC/jr)