BENDERRAnews, 4/10/18 (Jakarta): Dato Sri Tahir, seorang filantrofis Indonesia kaliber global, ternyata tak hanya ringan tangan membantu kaum marginal dan orang-orang yang tertimpa kelaparan maupun becana di berbagai benua. Dia juga aktif mendukung kegiatan pembinaan olahraga di tanah air.
Selaku Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), Dato Sri Tahir kini siap menggelontorkan dana awal Rp100 juta untuk pembinaan di daerah.
Karena itu, Pengurus Provinsi (Pengprov) PTMSI diminta segera membuat proposal program yang berkaitan dengan pembinaan.
”Namun subsidi dana Rp100 juta itu hanya untuk pembinaan atlet dan bukan untuk operasional organisasi seperti mengaji pengurus. Pengurus itu ‘nggak digaji karena kita ini bekerja sosial,” kata Tahir di sela-sela Rakernas PB PTMSI I/2018 di Hotel Century Senayan Jakarta, Rabu (3/10/18) kemarin, seperti dilansir Suara Pembaruan.
Rakernas PB PTMSI yang dihadiri Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dan diikuti Pengprov PTMSI ini dibuka oleh Deputi IV Kempora Bidang Peningkatan Prestasi, Mulyana.
Kedepankan kepentingan atlet
Tahir menegaskan, mulai saat ini Pengprov PTMSI mengedepankan kepentingan atlet. Dalam kesempatan itu, ia meminta semua pihak untuk bersatu demi prestasi. Tanpa membedakan ini dari pengurus A atau B. Atlet jangan dibebani lagi dengan masalah, mereka konsentrasi latihan dan bertanding.
Subsidi dana Rp100 juta selain untuk pembinaan atlet juga menggelar kejuaraan. Dirinya akan mencoba membantu mencari sponsor di daerah melalui jaringan yang dimiliki. Ia berharap Pengprov harus mampu bermitra dengan sponsor.
Dalam kesempatan itu, Tahir juga minta dukungan KONI untuk mendorong KONI Provinsi agar merekomendasikan Pengprov PTMSI yang di bawah naungan PB PTMSI. Tanpa adanya dukungan atau rekomondasi KONI Provinsi, Pengprov PTMSI tak berhak menerima uang pembinaan.
Melalui Rakernas PTMSI kali ini, Tahir minta Pengurus Provinsi merapatkan barisan untuk bersama-sama bangkit. Ia yakin prestasi tenis meja Indonesia akan bangkit asalkan memiliki komitmen kuat untuk memajukan tenis Indonesia. PB PTMSI pun siap menggelar seleksi nasional (seleknas) melalui Kejurnas.
“Kami menyongsong SEA Games 2019. Untuk itu, tenis meja Indonesia harus segera menyelenggarakan kejuaraan dalam dekat ini. Kami akan buat Kejurnas (Kejuaraan Nasional) yang diselenggarakan di Jakarta pada awal November. Atletnya dari Indonesia. Kami tidak membedakan dari pengurus mana saja. Ini demi Indonesia,” ungkapnya.
Pembinaan jangka panjang
Seleknas ini seperti dikatakan Tahir untuk pembinaan jangka panjang. Selain menghadapi SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 juga Asian Games 2022.
Untuk SEA Games 2019, tenis meja harus mendapatkan medali emas, kualifikasi olimpiade harus ada atlet Indonesia yang lolos. Dengan pembinaan yang profesional dan konsepsional, Tahir optimis target itu bisa diwujudkan.
Sementara itu Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman menyambut baik apa yang akan dilakukan PB PTMSI.
Tono menyebut, PB PTMSI beruntung punya sosok pemimpin seperti Tahir. Tono memuji inisiatif Tahir bahwa Kejurnas nantinya bakal menjaring banyak atlet dari daerah yang bisa memberi kontribusi untuk negeri.
”Saya salut dengan langkah-langkah nyata yang dilakukan Pak Tahir untuk memajukan tenis meja Indonesia. Subsidi dana Rp.100 juta kepada Pengprov sebagai stimulan awal menuju perbaikan tenis meja ke depan,” demikian Tono Suratman. (B-SP/BS/jr)