BENDERRAnews, 23/9/18 (Bandung): Hari Minggu (23/9/18) ini, masa kampanye Pilpres resmi dimulai, diawali dengan deklarasi ‘kampanye damai’ di silang Monas, Jakarta.
Dari Bandung dilaporkan, Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, timnya memiliki 200 agenda kegiatan deklarasi dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang bakal massif digelar di Jawa Barat.
“Selama 200 hari kampanye. Kami siapkan deklarasi-deklarasi (dukungan) lagi dari kota dan kabupaten se-Jawa Barat,” kata Ridwan di acara deklarasi dukungan seniman dan pegiat budaya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Kiarapayung, Jatinangor, Sumedang, Minggu (23/9/18).
Disebut Ridwan, masyarakat sebaiknya memilih pemimpin yang berpengalaman. Apalagi jika pimpinan itu menyatakan dirinya buat melanjutkan kepimpinan pada periode berikutnya.
“Beri kesempatan dua kali, kalau satu kali nanti banyak program yang terputus. Lebih baik ada semangat keberlanjutan. Pondasinya biar kokoh, jangan bongkar pasang,” imbuh Ridwan.
Terkait Ma’ruf Amin yang mendampingi Jokowi, Ridwan mengungkapkan sosok tersebut menawarkan Islam yang ramah. “Islam yang cocok buat orang Jawa Barat,” tutur Ridwan.
Ridwan menyatakan dirinya menerima dan bakal melaporkan deklarasi dari kalangan seniman serta berbagai perguruan bela diri asal Sumedang ini kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf.
“Kita tunggu inisiatif dan deklarasi susulan dari tempat lain yang tentu dengan antusias mendukung pemimpin yang sudah bekerja, pemimpin yang ulama yang terbukti merakyat dan cinta rakyat,” kata Ridwan.
Turut hadir dalam deklarasi itu, politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait. “Kita sangat bersyukur bahwa para seniman memberikan dukungan. Kita ingin politik bermartabat, berkesenian, saling menghargai. Tepuk tangan buat pasangan nomor satu dan nomor dua. Keduanya calon pemimpin bangsa,” kata Ara, begitu Maruara biasa disapa, saat memberikan sambutannya.
Dukungan dari seniman menjadi penting karena mereka adalah sosok yang ramah, memiliki kesantunan, serta tidak senang marah-marah, dan tidak menghujat dalam konteks kampanye pemilihan presiden. “Harus beradab. Kang Emil juga tidak marah-marah tapi suaranya (hasil pemilihan gubernur) besar,” kata Ara.
Terkait pilihan politiknya, Ara menegaskan, pemimpin yang baik adalah mereka yang sudah jelas rekam jejak dan hasil kerjanya.
“Indonesia terlalu besar kalau dipimpin orang yang tidak punya track record, rekam jejak, tidak pernah berjuang untuk ekonomi kerakyatan, tidak pernah berjuang buat demokrasi dan persatuan. Kita harap pemimpin Indonesia adalah pejuang Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ara.
Dilarang bicara negatif
Sementara itu di Jakarta, Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan deklarasi kampanye damai akan dijadikan landasan yang mengikat dan basis kebijakan dalam pemenangan Pemilu 2019.
Disebut Hasto, gagasan untuk menyelesaikan masalah rakyat dan untuk hadir sebagai bangsa pemenang, diperoleh melalui dialog serta kolaborasi dari seluruh energi positif yang ada.
“Jadi, bukan melalui hujatan, bukan melalui hoaks yang menguras energi persatuan bangsa. Itulah yang menjadi landasan kampanye damai, bahwa dalam suasana yang positif dan sejuk itulah muncul energi kebangkitan, energi kemajuan bagi Indonesia Raya,” ujar Hasto di Jakarta, Minggu (23/9/18), seperti dilansir Suara Pembaruan dan ‘BeritaSatu.com’.
Hasto menegaska, kampanye damai hanya efektif apabila didukung oleh disiplin, etika, satunya kata dan perbuatan yang digariskan oleh pasangan calon (paslon) dan tim kampanyenya.
Dengan demikian, kata dia, sekiranya tetap ada kampanye hitam, hoaks, dan fitnah, maka hal tersebut sama saja dengan merobek-robek deklarasi damai.
“Tindakan indisipliner tersebut bisa sebagai cermin kegagalan paslon dan tim kampanye. Karena itulah deklarasi kampanye damai itu bukan seremonial, namun harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” kata dia.
Pasangan Jokowi-Amin, menurut dia, sejak awal menegaskan bahwa Indonesia dibangun dengan gagasan positif. Dia mengaku Jokowi-Amin mempunyai ilmu tentang bagaimana tata pemerintahan yang baik yang menciptakan lapangan kerja bagi rakyat, yang meletakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial untuk mengatasi berbagai persoalan kemiskinan melalui progran kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Harapan, dan lainnya.
“Kami dilarang untuk berbicara negatif tentang Pak Prabowo-Sandi. Sebab, pemikiran dan tindakan negatif, hanya menghasilkan efek destruktif bagi masa depan bangsa. Hoaks adalah racun peradaban bangsa dan mematikan alam pikir demokrasi Pancasila,” kata Hasto.
Karena itu, lanjut Hasto, pihaknya menugaskan Direktur Hukum dan Advokasi, Irfan Pulungan, untuk menegakkan disiplin bagi seluruh tim kampanye Paslon 01. “Hal ini penting, karena deklarasi damai tidak boleh disia-siakan oleh ambisi atau godaan kekuasaan semata,” demikian Hasto Kristiyanto. (B-SP/BS/jr)